Ganti Garis Liter, Modus Pertamini Curangi Pembeli

  • Bagikan
Salah satu pertamini di Konut. (foto : Arifin Lapotende / SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM : KONUT – Teknologi pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) secara eceran di masyarakat yang sering disebut Pertamini cukup banyak ditemukan di Kabupaten Konawe Utara.

Selain karena model pengisian BBM di Pertamini mulai diminati masyarakat, peralatannya pun terbilang murah, yakni hanya sebesar Rp 8 juta hingga Rp 9 juta rupiah per alatnya, termasuk booth, tangki ukur dan alat pengisian BBM, dengan tampilan yang cukup menarik karena menyerupai stasiun Pertamina.

Hadirnya teknologi ini memang cukup membantu masyarakt khususnya dalam memenuhi kebutuhan BBM untuk kendaraanya. Karena dibanding dengan pengisian manual menggunakan botol, mengisi di Pertamini nampaknya lebih dipercaya dari segi ukuran liter yang digunakan. Untuk harga, BBM di Pertamini dijual sebesar Rp 7500 hingga Rp 8000 Ribu setiap liternya.

Namun sayangnya, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan BBM untuk kendaraan, dan beralihnya pembelian BBM dari eceran menggunakan botol ke Pertamini, hal tersebut dimanfaatkan oleh oknum pemilik pertamini untuk meraup untung sebesar-besarnya.

Bahkan tak segan, langkah yang diambil pemilik Pertamini malah merugikan masyarakat, hanya demi keuntungan semata. Misalnya seperti yang sekarang marak dilakukan pemilik Pertamini di Konut.

Salah satu keluhan yang kini banyak muncul di masyarakat soal pengisian BBM di Pertamini yakni, tidak sesuainya takaran BBM yang dicantumkan dalam tangki indikator dengan jumlah yang diterima kendaraan.

Salah seorang penjual BBM eceran yang ditemui usai mengisi BBM di Pertamini mengeluhkan hal tersebut. “Sa habis singgah beli bensin di Pertamini 25 liter, setelah saya pulang takar untuk di jual kembali ternyata tidak cukup seperti
biasanya, terpaksa bensin yang saya beli itu, saya kembalikan (ke Pertamini), karena kebetulan pada saat itu di SPBU bensin lagi kosong,” ungkap Ibu yang minta namanya tidak ditulis.

 

Terkait hal ini, Manajer Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) Lahimbua, Astuti mengakui jika ukuran liter di Pertamini kurang, tapi tidak beda jauh dengan liter di SPBU. Namun sebagian pemilik Pertamini ada yang ingin meraup keuntungan dengan cara mengotak atik bejana atau tabungnya.

 

“Sebenarnya liter di Pertamini tidak jauh beda dengan yang di SPBU atau APMS, sudah sesuai dengan standar meteorologi,” ungkapnya.

Hanya saja lanjut dia, yang banyak di keluhkan masyarakat itu karena ada sebagian pemilik pertamini yang mengganti goresan atau ukuran yang ada di tabung tersebut dengan menggunakan solasi warna merah, sehingga nampak sebagai ukuran aslinya. Padahal garis itu dibuat oleh pemilik Pertamini untuk mengurangi takaran liternya.

  • Bagikan