Gebyar Ekspor Akhir Tahun, 18 Ton Jambu Mete asal Sultra Diekspor

  • Bagikan
Pelepasan ekspor jambu mete di Pelabuhan Peti Kemas Bungkutoko. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Momentum Gebyar Ekspor akhir 2021, sebanyak 18 ton jambu mete asal Provinsi Sulawesi Tenggara diekspor ke negara Vietnam, Jumat (31 Desember 2021).

Gebyar Ekspor serentak akhir 2021 ini dilaksanakan oleh Kementerian Pertanian RI melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) melalui 33 pintu ekspor secara hybrid, salah satunya di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Bungkutoko, Kota Kendari.

Dalam menyukseskan Gebyar Ekspor, Karantina Pertanian Kendari bersama Pemerintah Provinsi Sultra dan Kapolda Sulawesi Tenggara Irjen Pol. Drs. Teguh Pristiwanto ,dan Komunitas Bisa Ekspor melakukan pelepasan langsung ekspor komoditas pertanian jambu mete sebanyak 18 ton dengan nilai barang mencapai Rp 333.685 juta. Jumlah ini melengkapi jumlah ekspor secara nasional yang dilepas secara bersamaan di 34 pintu pengeluaran senilai Rp 14.4 triliun.

Kepala Karantina Pertanian Kendari, N. Prayatno Ginting, mengatakan dari sistem pecatatan informasi perkarantina Iqfast Komoditas pertanian yang diekspor Sultra 2021 baik hewan maupun tumbuhan mencapai Rp 4.9 miliar.

“Adapun komoditas pertanian yang diekspor hari ini biji mete dengan negara tujuan Vietnam sebanyak 18 ton. Menutup 2021 ini kembali Karantina Kendari mengeskpor biji mete dimana di awal 2021 juga dibuka dengan ekpor biji mete, tentu saja memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga Sultra di tengah pandemi Covid-19, serta selaras dengan program unggulan Kementerian Pertanian, yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks),” jelas Ginting.

Selain jambu mete, pihaknya menyebutkan sepanjang 2021 beberapa komoditas pertanian Sultra diekspor, di antaranya kacang mede, nipah, daun ketepeng, serai, cengkeh, lada biji, pala biji, bintangor, dan kayu ramin pada komoditas tumbuhan. Sementara komoditas hewan, yaitu kupu-kupu offset, sarang burung walet, dan feses kelelawar.

“Gebyar Ekspor ini menjadi salah satu momentum penting dalam mensinergikan seluruh peran stakeholder, terutama dengan pihak Kepolisian RI sehingga terjadi keamanan dalam melaksanakan pengawasan produk pertanian,” tambahnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan