Gema Jurnalistik: Saatnya Mahasiswa Dekat dengan Media

  • Bagikan
Gema Jurnalistik 2018 di Gedung Gedung Auditorium Mokodompit UHO, Sabtu (17/11/2018). (Foto: Wa Kandi/SULTRAKINI.COM)
Gema Jurnalistik 2018 di Gedung Gedung Auditorium Mokodompit UHO, Sabtu (17/11/2018). (Foto: Wa Kandi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Halu Oleo (UHO) mengadakan Gema Jurnalistik 2018. Acara juga dirangkaian dengan talkshow dan peluncuran situs Jurnalistikuho.id.

Make Your Own Media di Gedung Auditorium Mokodompit UHO, Sabtu (17/11/2018) itu, bagian dari mengaplikasikan mata kuliah di Jurusan Jurnalistik.

“Tidak hanya teori, mahasiswa harus mampu bersaing dengan dunia luar sana, dengan website ini mahasiswa bisa menyalurkan semua kreasinya, dari menulis berita, feature, dan lain sebagainya,” terang Ketua Jurusan Jurnalistik, Marsia Sumule, Sabtu (17/11/2018).

Sejumlah pimpinan perusahaan media online hadir di tengah mahasiswa. Seperti Komisaris Utama SultraKini.Com, Djufri Rachim. Dalam penjelasannya, informasi kini diakses dalam beberapa detik. Masyarakat dapat mengakses berita dari berbagai sumber. Namun informasi hoaks rupanya ikut berkembang di tengah masyarakat. Salah satu sarana sebaran hoaks adalah media sosial. Inilah yang membuat media resmi masih diminati masyarakat sebagai sumber informasi terpercaya.

“Media resmi dapat dijadikan rujukan terhadap informasi-informasi yang sudah menyebar karena tingkat kebenarannya lebih tinggi. Tentunya wartawan di media melakukan check and recheck sebelum menyebarluaskan beritanya,” jelas Djufri.

Senada dengan itu, Direktur Utama Rakyatku.com, Subhan Yusuf, mengaku profesi wartawan akan terus ada. Sehingga dunia jurnalistik sangat menjanjikan dan berkembang. Sebab profesi ini akan menjalankan aktivitas jurnalistik oleh wartawan yang idealis dan independen.

“Di era globalisasi ini segala informasi sudah tidak bisa dibatasi.
Semua orang butuh informasi. Tapi tetap independensi. Wartawan punya idealisme yang tidak bisa dibeli, karena ini terkait dengan moralitas. Jadi jurnalis itu mulia asal tidak menyalahi kode etik,” ucap Subhan.

Laporan: Linda Dwi Rahayu dan Wa Kandi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan