Gempa Magnitudo 7,1 Berpotensi Guncang Pulau Buton, Ini Penjelasan BMKG

  • Bagikan
Ilustrasi.

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Pulau Buton dikabarkan dilalui Sesar Segmen B yang berpotensi menghasilkan gempa bumi magnitudo maksimum 7,1. Namun, BMKG melalui Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rosa Amalia berharap masyarakat tidak perlu khawatir dengan potensi tersebut.

Rosa Amalia menerangkan, masyarakat harus bisa membedakan antara prediksi dengan potensi, dimana prediksi merupakan kejadian yang kemungkinan terjadinya lebih besar sementara potensi kemungkinan bisa terjadi atau tidak terjadi.

“Sesar-sesar yang ada di wilayah kerja BMKG Sultra bahkan di Indonesia itu sudah dipetakan, dari berapa potensi besarnya magnitude maksimum hingga laju pergeseran sesar, walaupun sudah ada tapi sekarang teknologinya belum ada untuk memprediksi kapan dan berapa besar magnitudo gempanya,” ucapnya kepada Sultrakini.com, Jumat (28/2/2020).

Sesar Segmen B di Pulau Buton adalah sesar yang memanjang dari Buton Utara sampai Baubau di bagian pesisir Barat Pulau Buton dan berpotensi menghasilkan gempa berkekuatan magnitudo maksimum 7,1.

Rosa mengaku dengan ketidakpastian itu pihaknya selalu berwaspada, terkhusus masyarakat tidak harus panik tetapi harus tetap bersiap-siap dengan adanya kemungkinan terjadinya gempa.

Pihaknya juga melakukan edukasi dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar mengerti dan memahami tindakan apa yang harus dilakukan saat terjadi gempa.

Ditambahkan Kepala BPBD Baubau, La Ode Muslimin Hibali, potensi gempa di Buton kemungkinannya sangat kecil. Namun, upaya simulasi penanganan gempa dilakukan sejak 2018 dengan menyasar siswa dan warga yang tinggal di rumah susun agar memahami kiat evakuasi diri saat terjadi bencana.

“Memang Baubau masuk dalam sesar Buton ada patahan, namun ini masih potensi dalam artian kemungkinan terjadinya sangat kecil. Kecuali sudah masuk dalam kategori prediksi maka kemungkinan besar akan terjadi,” terang Muslimin, Kamis (26/2/2020).

Muslimin mengimbau masyarakat agar selalu waspada terhadap bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

Sesar aktif di wilayah Sulawesi Tenggara sebanyak empat sesar, yaitu Lawanopo, sesar Kolaka, sesar Kendari, dan sesar Buton.

(Baca juga: Ada 295 Sesar Aktif di Indonesia, Empat Berada di Sultra)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan