GIPI Genjot Pengembangan Pariwisata Sultra

  • Bagikan
Pengukuhan Pengurus DPD GIPI Sultra. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Pengukuhan Pengurus DPD GIPI Sultra. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pengurus Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Dewan Pengurus Daerah Sulawesi Tenggara periode 2018-2023 dikukuhkan, Selasa (15/1/2019). Gabungan pengusaha sektor pariwisata ini akan berupaya meningkatkan kepariwisataan di Sultra.

Sejumlah pariwisata Sultra memiliki potensi menggaet wisatawan nusantara dan internasional. Sebut saja keindahan bawah laut Wakatobi, Labengki (Konawe Utara), Rawa Aopa (Bombana), permandian Wawolesea, dan masih banyak lagi.

Ketua DPD GIPI Sultra, Hugua, mengatakan organisasi tersebut merupakan peleburan organisasi kepariwisataan di Sultra yang berkeyakinan menjadikan pariwisata lebih atraksi dan amenitas, sehingga menjadi pilihan wisata terbaik di Indonesia.

“Semua sektor pariwisata yang baik ada di Sultra, tidak ada di belahan bumi lainnya. Kita patut bersyukur, ini bisa dikembangkan hingga di tingkat internasional,” ujarnya.

Mantan bupati Wakatobi dua periode itu menilai, pariwisata di daerah ini semakin kaya karena sentuhan budaya dan kuliner. Jika tiga potensi itu digabungkan, pariwisata Sultra semakin berkembang.

Namun, hal itu perlu dorongan peningkatan infrastruktur, khususnya transportasi udara.

“Kalau dalam pandangan kami selaku orang pariwisata, kalaulah bandara udara kita bisa dijadikan sebagai bandara internasional, misalnya dari Kendari langsung Singapura, atau dari Kendari ke belahan negara lain, yakin dan percaya pariwisata kita akan semakin maju,” ucapnya.

Organisasi ini kedepannya akan berkolaborasi dengan Pemprov, Pemda, dan instransi terkait guna melakukan road map potensi pariwisata Sultra.

Ketua umum GIPI pusat, Didin Junaedi, mengatakan sejak 50 tahun bergelut mengembangkan sektor pariwisata, perlu perpaduan semua sektor termasuk kerja sama stakeholder. Kedepannya, perlu ada pembaharuan sektor satu ini.

“Pebisnis itu kalau tidak minjam uang ke bank itu bukan pebisnis namanya, orang bisnis itu urusannya pasti bank, jadi bank juga bisa melirik sektor pariwisata,” kata Junaedi.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan