Gua La Abi yang Lagi Viral di Baubau Mulai Dieksplor Tim Susur Gua

  • Bagikan
Pintu masuk Gua La Abi di Kota Baubau. (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BAUBAU – Gua yang tidak sengaja ditemukan warga ketika meratakan tanah milik Gafaruddin (39) pada Minggu, 13 Desember 2020, kini mulai ramai dikunjungi warga sejak tiga hari belakangan. Gua yang diberi nama La Abi itu, tepatnya berada di Bukit Permai, Kelurahan Bukit Wolio Indah, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Pengakuan Gafaruddin, tanah lokasi penemuan gua itu rencananya dibangun ruko tempat penyimpanan barang miliknya. Namun, saat ekskavator meratakan tanah, muncul lubang kecil dan digali secara manual oleh warga.

Nama Gua La Abi sendiri adalah panggilan Gafaruddin oleh anak-anaknya.

“La Aco yang pertama kali masuk ke dalam dan foto-foto dan tersebar, setelah itu baru viral. Saya terus terang bahagia juga, ini bisa berdampak ke masyarakat juga di sini. Mudah-mudahan setelah dikenal masyarakat bisa berpengaruh, perputaran ekonomi bisa terjadi di sini,” jelas Gafarudin.

Pantauan Sultrakini.com, Gua La Abi mulai dipasangkan satu bohlam di dalam gua. Untuk memasuki Gua La Abi akan dipandu oleh tim yang baru dibentuknya tiga hari lalu. Pengunjung akan dikenakan biaya 5.000 rupiah.

Ketua DPD Tim susur gua Masyarakat Sadar Wisata Sultra, Dewi Rahman, mengatakan Gua La Abi sangat berpotensi sebagai aset wisata gua kering. Timnya juga telah mengeksplor tahap pertama pada 21 Desember lalu. Diterangkannya, Ada beberapa ornamen yang kami temukan kemarin bersama tim susur goa DPD Masata Sultra.

Berdasarkan pemantauan dalam gua, terdapat ornamen jenis curtains, jenis soda straw, dan ada juga fosil kerang yang menempel di dinding gua.

Goa La Abi, kata Dewi, masih memiliki panjang yang belum diketahui. Untuk sementara, pihaknya baru 50 meter mengekplor. “Masih panjang lagi karena dalam gua memiliki banyak celah atau lubang pintu,” jelasnya, Rabu (23/12/2020).

Soal singgasana dalam Gua La Abi yang sempat menghebohkan warga Baubau, menurut Dewi, itu adalah stalagmit yang menyerupai kursi. (B)

Laporan: Aisyah Welina
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan