Gubernur Sultra Minta Dukungan Percepatan Pemekaran Kepton

  • Bagikan
Gubernur Sultra, Ali Mazi memberikan sambutan dalam Halal Bihalal masyarakat Kepton, Minggu (23/6/2019). (Foto: Istimewa)
Gubernur Sultra, Ali Mazi memberikan sambutan dalam Halal Bihalal masyarakat Kepton, Minggu (23/6/2019). (Foto: Istimewa)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi mengajak masyarakat Kepulauan Buton menjaga persatuan dan kesatuan serta ambil peran dalam pembangunan nasional dan daerah. Ia juga meminta dukungan masyarakat untuk percepatan pemekaran Provinsi Kepulauan Buton (Kepton) yang dijanjikannya saat pemilihan gubernur.

“Tadi kita mendengarkan bersama penyampaian progres pembentukan Provinsi Kepulauan Buton, untuk itu saya mohon doa dan dukungan semua hadirin agar Provinsi Kepton yang menjadi komitmen dan janji politik saya segera terwujud dalam periode kepemimpinan 2018-2023,” ujar Ali Mazi dalam Halal Bihalal di GOR Bahteramas, Minggu (23/6/2019).

Halal Bihalal ini dihadiri juga kelompok masyarakat di Kota Kendari, Kota Baubau, Kabupaten Buton, Wakatobi, Buton Selatan, Buton Tengah, dan Buton Utara.

Terkait pemekaran Kepton, lanjutnya semua kerukunan kabupaten/kota dalam wilayah Kepton agar memprakarsai nama besar Buton sebagai tema sentral dalam merekatkan Buton, seperti Baubau menjadi Kota Buton, Wakatobi menjadi Buton Timur atau Buton Kepulauan, dan Kabaena menjadi Buton Barat.

Dia juga mengajak masyarakat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan nasional dan daerah serta secara objektif menyikapi problematika masyarakat dengan tetap berpijak pada nilai-nilai kebenaran karena saat ini pemerintah giat melakukan pembangunan.

“Sukses tidaknya pembangunan di daerah ini sangat tergantung dari kokohnya persatuan dari semua komponen masyarakat. Perbedaan suku, budaya, dan bahasa di daerah ini hendaknya dijadikan kekayaan daerah yang harus kita pelihara, kita bina, bukan kita pertentangan,” ucapnya.

Seperti halnya silaturahmi. Gubernur berharap masyarakat saling mengunjungi dan saling memaafkan, misalnya menghilangkan rasa dendam dan permusuhan.

“Kita rajut tali persatuan dan kesatuan, kita jaga rasa kebhinekaan, kita ciptakan rasa kerukunan dan kebersamaan, saling menghormati, dan saling mengasihi di antara sesama,” tambahnya.

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan