Gunakan Aset Negara Untuk Bisnis Pribadi, Kapus Wobar Sebut Hanya Kebetulan

  • Bagikan
Kepala Puskesmas Wonggeduku Barat, Juhartin. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)
Kepala Puskesmas Wonggeduku Barat, Juhartin. (Foto: Mas Jaya/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Kepala Puskesmas Wonggeduku Barat (Wobar) Kabupaten Konawe, Juhartin diduga telah menggunakan aset negara menjalankan dua bisnis pribadinya. Dua aset yang dimaksud, yakni ambulans puskesmas dan Rumah Tunggu Kelahiran (RTK) yang juga menjadi bagian dari Puskesmas Wobar.

Mobil ambulans yang sehari-hari diparkir di rumah Juhartin, sempat terlihat digunakan untuk mengangkut barang bisnis tenda pelaminan. Sumber SultraKini.Com bahkan menerangkan kalau ambulans ber-plat merah itu kerap digunakan Juhartin untuk kepentingan bisnisnya.

Menanggapi hal tersebut, Juhartin mengaku kalau hal tersebut hanya kebetulan saja. Ketika itu, mobilnya tengah rusak akinya dan ia membawa ke ambulan untuk ke tempat pesta. Saat hendak pulanglah itulah ia menyempatkan diri untuk mengangkut barang-barang tenda pelaminan untuk dibawa pulang.

“Saya punya mobil, ada Avanza dengan open cup (pick up). Itu yang biasa saya pake mengangkut barang-barang pelaminan. Ada pun malam itu saya pakai ambulans, itu hanya kebetulan saja,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/4/2018).

Lalu, saat ditanya apakah pernah menggunakan ambulans untuk kepentingan yang sama di momen lain, Juhartin tak menampik. Namun, selama ini dia mengaku hanya pernah menggunakannya dua kali saja.

“Lagipula kalau urusan mobil antar pasien, mobil pribadi saya pun saya suka pakai,” terangnya, sambil mengatakan bahwa ia tak akan memakai ambulans lagi mengangkut barang-barang untuk bisnis pelaminannya.

(Baca: Kapus Wobar Diduga Gunakan Ambulans untuk Bisnis Pelaminannya)

Selanjutnya, terkait pemakaian fasilitas RTK, Juhartin membenarkan kalau rumah tersebut memang telah dikontrak pemerintah. Namun khusus tempat foto kopi miliknya yang ada di sana, ia mengaku kalau tempat itu dia kontrak sendiri. Termasuk kelistrikannya, ia pasangkan sendiri.

“Listriknya saya pasang sendiri. Jadi beda listrik untuk RTK, beda juga untuk tempat foto kopi itu,” jelas wanita yang berprofesi sebagai bidan itu.

(Baca: Miris, Rumah Tunggu Kelahiran di Wobar Jadi Tempat Bisnis Oknum Kapus)

Terkait adanya barang-barang dekorasi pelaminan di ruang depan RTK, Juhartin mengaku itu hanya disimpan sementara. Sebab, saat barang-barang tersebut tiba dari Makassar, sedang tidak ada orang di rumahnya, sehingga harus dititip di RTK.

“Barang itu hanya dititip sementara saja. Satu dua hari ini akan saya pindahkan ke gudang di rumah,” pungkasnya.

 

Laporan: Mas Jaya

  • Bagikan