Gunung Soputan Meletus, Warga Dilarang Mendekati Kawah Radius 4 Km

  • Bagikan
Gunung Soputan meletus foto:CNN Indonesi

SULTRAKINI.COM: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi menetapkan status aktivitas Gunung Soputan naik dari Level II (waspada) menjadi Level III atau siaga, setelah meletus pada Rabu (3/10/2018) pukul 08.47 Wita.

Badan Geologi dalam rilisnya menyatakan, dengan status siaga Gunung masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius empat kilometer dari kawah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menjelaskan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Pos Pengamatan Gunung Soputan, tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 4.000 meter di atas puncak kawah atau 5.809 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal, dan bergerak condong ke arah barat dan barat laut.

Diterangkan Volkanolog Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrachman, gempa bisa saja memicu letusan gunung berapi. Salah satunya terjadi di Gunung Agung yang sempat meletus beberapa menit setelah gempa bumi mengguncang selatan Bali beberapa menit sebelumnya.

Sementara terkait letusan Gunung Soputan, Mirzam melihat interval letusan gunung yang beberapa tahun terakhir meletus sejak 2012 dan 2015 dengan interval 3 tahunan, memang letusan Soputan pada 2018 adalah waktu yang diperkirakan.

Namun melihat produk letusannya yang sebagian besar hanya abu tanpa material magmatik, yang mengindikasikan perubahan tekanan mendasak di dalam dapur magma, bisa jadi hal itu adalah kombinasi waktu letusan yang dipicu oleh gempa.

“Rekaman data sesimisitas dan pemantauan lanjut produk letusan Soputan beberapa waktu ke depan akan memberikan jawaban yang lebih pasti,” ujar Mirwan.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMBG) Badan Geologi, Kasbani mengimbau masyarakat tidak beraktivitas di seluruh area di dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Soputan. Imbauan termasuk di dalam area perluasan ke arah Barat-Baratdaya sejauh 6,5 kilometer dari puncak yang merupakan daerah bukaan kawah, buat menghindari potensi ancaman guguran lava maupun awan panas.

Warga di sekitar Gunung Soputan diajurkan menyiapkan masker penutup hidung dan mulut untuk mengantisipasi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu.

Selain itu, potensi ancaman aliran lahar yang dapat terjadi setelah terjadinya erupsi juga harus diwaspadai oleh warga,diakibatkan material erupsi yang rentan terbawa oleh air, terutama pada sungai-sungai yang berhulu di sekitar lereng Gunung Soputan.

“Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan belum perlu mengungsi karena kondisi masih aman,” ucap Kasbani di kutip dari Kompas.com.

Penulis:Hartia (dari berbagai sumber)

  • Bagikan