Guru Kendari Ini Dijadikan Ikon Prestasi Indonesia

  • Bagikan
Herwin Hamid (kanan) berfoto bersama Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Dewan Penasehat Unit Kerja Presiden-Pancasila. (Foto: Dokumentasi Pribadi Herwin Hamid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Sulawesi Tenggara kembali dibanggakan dengan prestasi yang berhasil ditorehkan salah seorang guru SMPN 6 Kendari bernama Herwin Hamid. Oleh Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Dewan Penasehat Unit Kerja Presiden-Pancasila, dia ditunjuk menjadi salah satu ikon guru berprestasi Indonesia.

Prestasi Herwin didapatkannya melalui ajang Festival Prestasi Indonesia di Jakarta Convention Center pada tanggal 21 dan 22 Agustus 2017 memperingati hari kemerdekaan RI ke-72.

“UKP-Pancasila memberikan penghargaan kepada putra-putri Indonesia terbaik sebagai bentuk apresiasi terhadap 72 ikon berprestasi tanah air yang telah memberikan kinerja positif kepada negara,” jelas Herwin, ditemui disela -sela waktu mengajar, Kamis (24/8/2017).

Guru membidangi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SMPN 6 Kendari itu, mengungkapkan ada begitu banyak tokoh-tokoh nasional yang terpilih menjadi 72 ikon prestasi Indonesia, selain dirinya.

Misalnya, Putu Wijaya, Garin Nugroho, Susi Susanti, Alan Budikusuma, Prof. Taruna Ikrar (Nominator Inobel Kedokteran 2016), dan Prof. Khoirul Anwar (Penemu dan Pemegang Paten Jaringan 4G).

“Saya terpilih menjadi satu-satunya guru pendidikan formal pada even ini. Padahal guru di Indonesia sekitar 3 juta orang, namun saya yang terpilih. Tentunya, saya begitu bangga karena disejajarkan dengan tokoh-tokoh nasional lainnya, yang memiliki prestasi nasional serta internasional,” kata Herwin.

Menurut pria 35 tahun tersebut, prestasi tidak hanya menjadi kebanggaan tetapi tantangan bagi dirinya. Salah satu tugasnya adalah mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam mengajar khususnya dalam pelajaran sains.

“Semoga kedepannya dengan bantuan Pemprov dan Pemkot Kendari, saya bisa memviruskan kreativitas kepada para pendidik-pendidik lainnya. Insya Allah saya bisa melanjutkan inovasi dan terus berkarya di dunia pendidikan. Selain saya di Sultra, ada satu lagi penerima pengahragaan yaitu Brigadir Muhammad Saleh asal Bombana,” terang Herwin.

Sejak berprofesi sebagai guru 2006 silam, sudah banyak prestasi ditorehkannya. Terhitung 14 kali juara dan memperoleh penghargaan nasional di bidang pendidikan. Ditambah dua penghargaan Internasional diraihnya.

Sebelumnya juga, Herwin berkesempatan menjadi pembicara yang membahas STEM Education di Princess Maha Chakri Award Forum 2017 di Bangkok pada April lalu. Tak sekedar itu, guru-guru Thailand juga mendapat pelatihan darinya. Kali itu, ketiga kalinya dia menjadi pembicara di Forum Internasional Pendidikan di Thailand.

“Hal inilah yang menjadi alasan saya terpilih menjadi salah satu dari 72 ikon prestasi Indonesia tahun ini. Saya juga aktif berbagi pengetahuan di forum-forum internasional. Bahkan saya pernah berbagi pengetahun dan pengelaman di Singapora, Malaysia, Thailand hingga ke Belanda,” tambah Herwan.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan