Halal bi Halal PKS Sultra: Hilangkan Iri Dengki, Jaga Soliditas

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KENDARI- Dewan Pengurus Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) Sulawesi Tenggara menyelenggarakan acara Halal bi Halal di Hotel Zahra Syariah Kendari, Minggu (1/7/2018). Dihadiri para pengurus provinsi, daerah, hingga pengurus kecamatan, para kader, anggota DPRD dari PKS dan para bakal calon anggota legislatif se-Sultra, serta Plt. Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir.

Ketua DPW PKS Sultra, Sulkhani mengatakan, Halal bi Halal dimaknai dengan tidak ada rasa iri, dengki, dendam dan sebagainya. Momentum inilah saatnya saling memaafkan antara kader dan qiyadah (pimpinan) maupun antar kader sendiri. Termasuk yang bertarung di Pemilu Kepala Daerah.

“Pilkada tahun ini adalah kemenangan yang tertunda, kita hampir menang. Begitu pula suhu Pilcaleg yang mulai panas, soal perebutan nomor urut dan sebagainya itu sudah kita maafkan semua,” ucap Sulkhani saat memberi sambutan.

Ketua Wilayah Dakwah (Wilda) Sulawesi DPP PKS, KH. Aus Hidayat Nur, saat memberi sambutan menyebut hasil Pilkada 2018 masih lebih baik dari Pilkada 2017, meskipun belum final.

“Meski hasil belum menggembirakan, Pilkada 2018 ini PKS banyak yang hampir menang, Pilkada 2017 banyak hampir kalah.
Tapi secara nasional tidak mengecewakan. PKS mencapai 48 persen, tinggal tunggu satu lagi, yaitu Pilkada Jawa Barat,” ujar Aus Hidayat Nur.

Menurutnya, secara quick count, Calon Kepala Daerah di Jawa Barat memang dinyatakan kalah. Namun real count menyatakan menang. Kini tinggal menunggu perampungan data manual count. Dengan kemenangan di Jawa Barat, maka persentase kemenangan PKS meningkat secara nasional menjadi 56 persen.

“Dari peristiwa Jabar ada yang nampak, kerja keras kader PKS memperjuangkan hak hak masyarakat. Semoga ini semakin membuat Caleg PKS tidak turun semangat.
Perjuangan bersama PKS adalah perjuangan taqarrub ilallah, jihad siyasi,” ujar anggota DPR RI Daerah Pemilihan Jawa Barat ini.

Karena itu, dia menyebut Pilkada 2018 sebagai langkah awal menuju perjuangan lebih besar selanjutnya. Sekitar sembilan bulan lagi proses yang sedang berjalan akan dilalui. Harapannya, PKS lebih banyak membawa kadernya, calegnya, duduk di kursi parlemen memperjuangkan hak hak rakyat. Peristiwa Pemilu adalah proses untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Tagline PKS “ayo lebih baik”, kata dia, merupakan representasi dari keinginan masyarakat yang menginginkan Indonesia lebih baik, dengan mengganti presiden pada 2019. Setelah Pilkada 2018, masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan.

Maka kekompakan dalam organisasi sangat diperlukan. Sebab PKS bukan sekadar partai politik, PKS adalah jamaah dakwah. Harus ada ketaatan, dan kepemimpinan yang kuat, sehingga ada kepaduan visi. Partai ini menuntut loyalitas, ketaatan, kepatuhan kader kepada qiyadah. Wilda Sulawesi mengharapkan betul hal itu. Sebab pemimpin seperti seorang ibu, yang menyayangi dan tidak menginginkan anaknya celaka.

“Mari berjuang bersama untuk memperjuangkan nasib saudara saudara kita. Kalau kita bertumpu pada individu, berat memenangkan pertarungan. Kerjasama tim yang sistemik, yang taat kepada pelatih, pimpinan, itu yang menang,” kata Aus menerangkan hikmah menonton pertandingan sepak bola.

“Jaga soliditas, kekompakan, kesatupaduan, semangat untuk saling memberi, itu kuncinya,” tandasnya.

Ketua Bidang Kaderisasi DPP PKS, Amang Syafruddin Lc, menyampaikan hikmah Halal bi Halal dengan memaparkan pentingnya loyalitas dan semangat dakwah memperjuangkan hak hak rakyat. PKS kata dia, adalah partai yang paling konsisten dan dibutuhkan masyarakat Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan yang diridhai Allah SWT.

Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan