SULTRAKINI.COM: KENDARI – Setiap tanggal 26 Juni diperingati Hari Anti Narkotika Internasional. Tahun ini, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Tenggara menggelar peringatan di Aula Bahteramas Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, yang diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan.
Saat ini, isu yang berkembang di dunia adalah penyalahgunaan dan penggelapan narkoba lintas negara. Penyalahgunaan tersebut dikhawatirkan dapat merusak generasi bangsa.
Berbagai upaya dan pencegahan serta perlawanan terhadap narkotika juga gencar dilakukan. Sebab ini merupakan ancaman yang kian menjadi pelik bagi negara-negara di dunia.
“Peringatan di hari ini untuk mewujudkan masyarakat dunia yang bebas dari narkotika. Sebagai momentum untuk mengingatkan bahwa narkotika momok menakutkan. Telah banyak upaya pencegahan dan pemberantasan yang kami lakukan, untuk itu BNNP menggandeng elemen masyarakat untuk kampanye anti narkoba,” ungkap Kepala BNNP Sultra, Kombes Pol Fauzan Djamal.
Dia melanjutkan, perlu diketahui bahwa sindikat jaringan bandar narkoba juga semakin cerdik, namun upaya untuk melakukan penyidikan, penyelidikan dan pemberantasan terhadap sindikat terus gencar dilakukan.
“Memang hasilnya sekarang hanya pemakai dan pengedar yang bisa kita tangkap. Untuk jaringan sindikatnya belum kami temukan yang di wilayah Sultra,” tambah Fauzan.
Narkoba yang masuk dari Sulawesi Selatan ke Sulawesi Tenggara terutama jenis sabu-sabu merupakan paket-paket kecil saja dan belum ditemukan paket dalam jumlah besar.
Dengan bantuan tenaga IT yang cukup memadai serta kerja sama dengan instansi kepolisian dan masyarakat, penyebaran dan penyalahgunaan narkoba sampai saat ini dapat diatasi.
Editor: Gugus Suryaman