Hanya 16 Hari, Personil TMMD Rampungkan Pembukaan Jalan di Batauga

  • Bagikan
Jalan baru yang dibangun oleh prajurit TMMD menghubungkan SMP 3 Batauga Kelurahan Majapahit dan SMA Negeri 2 Batauga Kelurahan Masiri tampak sudah mulai digunakan anak sekolah (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)
Jalan baru yang dibangun oleh prajurit TMMD menghubungkan SMP 3 Batauga Kelurahan Majapahit dan SMA Negeri 2 Batauga Kelurahan Masiri tampak sudah mulai digunakan anak sekolah (Foto: Aisyah Welina/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON SELATAN – Hanya butuh waktu 16 hari, pembukaan dan pengerasan jalan baru yang menghubungkan SMP 3 Batauga Kelurahan Majapahit dan SMA Negeri 2 Batauga Kelurahan Masiri, prajurit TNI peserta TMMD rampungkan 100 persen pembukaan jalan, hingga tahap akhir pengerasan jalan menggunakan alat berat compactor diselesaikan, pada Jumat 18 Oktober 2019.

Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Kodim 1413/BUTON, Letnal Kolonel Inf Arif Kurniawan melalui Koordinator TMMD ke 106 Buton Selatan, Peltu Anwar mengatakan pengerasan jalan baru yang menguhubungkan antara Kelurahan Masiri dan Kelurahan Majapahit di Kecamatan Batauga Busel sudah pada tahap finishing.

“Jalannya sudah clearing (pebukaan jalan), jalan sudah dihampar material, hari ini tinggal diratakan dengan meggunakan alat berat, berarti hari ini untuk pengerjaan jalan sudah rampung 100 persen,” kata Anwar di temui di lokasi TMMD, Jumat (18/10/2019).

Mengingat waktu penarikan TMMD semakin dekat yaitu pada 31 Oktober 2019, personil petugas kian mempercepat proses pembangunan agar penyelesaian pembangunan fisik bisa rampung tepat waktu atau bahkan sebelum TMMD selesai.

“Percepatan pembangunan dilakukan bahkan pada malam hari oleh personil TMMD pada pengerasan jalan,” ucapnya.

Ali Ware (34) salah satu warga Kelurahan Majapahit yang ikut membantu pada awal pembukaan jalan, melihat kerja personil TMMD mengaku kagum dengan keseriusan hasil kerja prajuti itu. Meskipun ia tidak memiliki kesempatan banyak untuk ikut membantu pembangunan jalan karena aktivitas yang tidak bisa ditinggalkannya.

“Bukanya malas, hanya kami punya kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan juga, masyarakat disinikan penghasilannya juga banyak dari berkebun. Tentara ini tadi malam sampai setengah 12 baru selesai,” cerita Ali. (Adv)

 

Laporan: Aisyah Welina

Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan