Harap Disiplin Prokes pada Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW

  • Bagikan
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW agar teta[ jaga prokes. (Foto: Media Indonesia)
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW agar teta[ jaga prokes. (Foto: Media Indonesia)

Bagi masyarakat yang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW diminta agar tetap mematuhi protokol kesehatan, guna mencegah penyebaran Covid-19. Apalagi sejumlah daerah, termasuk Kendari, saat ini sudah masuk pada level 2.

SULTRAKINI.COM: Masyarakat diminta untuk tetap bijaksana dalam merayakan ataupun menikmati hari libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang ditetapkan pada 20 Oktober 2021.

“Disiplin protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan demi mencegah peningkatan kasus COVID-19 di kemudian hari,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, Selasa (19 Oktober 2021).

Pemerintah tidak melarang perayaan hari besar agama, namun tetap mengingatkan bahwa pandemi belum usai. Oleh karena itu, semua pihak, termasuk masyarakat yang hendak merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, diminta untuk tetap waspada jangan sampai terjadi gelombang pandemi COVID-19 selanjutnya.

“Tidak ada larangan untuk merayakan ataupun menikmati hari libur peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Namun, pemerintah meminta kebijaksanaan masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas pada hari libur itu,” katanya.

Menkominfo Johnny meminta masyarakat menaati SE Menteri Agama No. 29 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Keagamaan (PHBK). Di antaranya diatur bahwa PHBK pada daerah Level 2 dan Level 1 dapat dilaksanakan secara tatap muka dengan prokes ketat.

Sementara itu, PHBK pada daerah Level 4 dan Level 3 dianjurkan dilaksanakan secara virtual/daring. Penyelenggara dianjurkan menyediakan QR Code PeduliLindungi.

“Pemerintah melarang pawai/arak-arakan dalam rangka PHBK yang melibatkan jumlah peserta dalam skala besar,” ujarnya.

Menkominfo mengharapkan pemerintah daerah dapat mengawasi penerapan protokol kesehatan selama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di daerahnya masing-masing. Aparat TNI/Polri juga diminta ikut membantu pemerintah daerah untuk mengawasi kegiatan masyarakat.

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, setiap kali terjadi kenaikan mobilitas masyarakat akan selalu disertai peningkatan kasus COVID-19. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama agar tidak terulang.

Menkominfo Johnny mengingatkan bahwa kelengahan sekecil apapun bisa membuat peningkatan kasus di beberapa minggu ke depan.

Menurutnya, momentum penurunan kasus dan peningkatan vaksinasi harus dijaga. Hal ini mengingat sejumlah negara tetap bisa mengalami kenaikan kasus, meski tingkat vaksinasi sudah tinggi..

“Pengabaian terhadap protokol kesehatan dan perspektif salah dengan menganggap vaksinasi akan membuat kebal dari COVID-19 harus dihindari oleh kita semua. Mari meminimalisasi peluang penularan COVID-19 sebesar-besarnya,” ajak Menkominfo.

Editor: M Djufri Rachim

  • Bagikan