Harga Beras di Bombana Stabil, Ada Pangan Murah di Dua Kecamatan

  • Bagikan
Pj Bupati Bombana, Burhanuddin saat gelar pangan murah di Bombana, Rabu (23 November 2022). Foto: M Fajri Faushi/SultraKini.com.

SULTRAKINI.COM: BOMBANA – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar pangan murah di Kabupaten Bombana dalam rangka pengendalian inflasi di daerah tersebut, dipusatkan di dua lokasi yakni Kecamatan Rumbia dan Kecamatan Rarowatu pada Rabu (23 November 2022).

Dimulai pada pukul 10.30 Wita, bertempat di RTH Kab. Bombana Kecamatan Rumbia, gelar pangan murah ini di hadiri langsung oleh Sismanto Aris, Sekteratis Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara dan Penjabat Bupati Bombana Ir H Burhanuddin, M.Si berserta jajarannya, termasuk warga setempat.

Menurut Sismanto, inflasi nasional maupun Sulawesi Tenggara mengalami kenainakan.

“Secara nasional inflasi di Indonesia mencapai 5,71 persen, (walaupun) year on year ada penurunan 0,11 persen. Untuk Sulawesi Tenggara inflasi telah mencapai 6,83 persen. Kita naik 0,23 persen,” ujarnya.

Dalam situasi demikian, harga pangan mengalami kenaikan yaitu kenaikan harga beras di beberapa wilayah di Indonesia. Ini juga membuat situasi beras dari Provinsi Sulawesi Tenggara banyak yang diperdagangkan antar pulau.

“Kenaikan harga beras di beberapa wilayah di Indonesia akibat terjadinya gagal panen membuat beras dari Provinsi Sulawesi Tenggara banyak diperdagangkan antar pulau. Penggilingan-penggilingan di Sulawesi Tenggara sudah mulai berkontrak dengan Jawa, Sumatera dan juga Kalimantan,” tuturnya.

Menyikapi hal itu, Gubernur Sultra telah membuat surat edaran kepada bupati dan wali kota untuk menstabiltan harga dan memastikan ketersediaan pangan beras.

“Yang dapat menjaga dan memastikan ketersediaan di wilayah masing-masing di kabupaten kota dengan melalukan pembatasan pengiriman beras keluar daerah dari Provinsi Sulawesi Tenggara,” kata Sismanto.

Langkah antisipasi lain adalah menggerakkan satgas pangan di wilayah kabupaten kota untuk aktif melakukan koordinasi ketersediaan pasokan harga beras serta komoditas strategis lainnya.

Sejauh ini harga beras di Bombana dilaporkan masih stabil, dan stok berlebih.

“Kita patut bersyukur bahwa Kabupaten Bombana harga pangan, utamanya beras masih stabil dan stoknya berlebih,” kata Pj Bupati Bombana Burhanuddin.

Hal tersebut berdasarkan laporan dari tim TPID Kabupaten Bombana, walau pun beberapa harga pangan di luar beras, seperti bawang merah, cabai, dan minyak goreng mengalami kenaikan signifikan. Itu pun hanya terjadi pada bulan Juli, setelah bulan Agustus turun lagi.

Memastikan dan mengontrol kestabilan harga pangan di Kabupaten Bombana sudah menjadi program pemerintah daerah.

“Sejalan dengan program yang telah kami rumuskan ke depan yaitu menjadikan Bombana sebagai surga investasi dengan kestabilan harga pangan dan keamanan pangan yang telah terjaga,” kata Burhanuddin.

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor atau pelaku-pelaku di sektor pertanian untuk berinvestasi di Bombana dengan adanya pelayanan akses dan kemudahan dalam berinvestasi adalah kunci utama untuk kemajuan daerah.

Laporan : M Fajri Faushi

Editor: M Djufri Rachim

  • Bagikan