Harga Ikan Mahal, Juni 2020: Kendari Inflasi 1,33 Persen

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Berdasarkan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Kendari pada Juni 2020 tercatat inflasi sebesar 1,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 104,80.

Dari 90 kota, 76 kota di antaranya mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Kota Kendari dan inflasi terendah tercatat di Makassar (Sulawesi Selatan) sebesar 0,01 persen dengan IHK 105,51.

Kepala BPS Sulawesi Tenggara, Mohammad Edy Mahmud, mengatakan inflasi di Kota Kendari disebabkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok transportasi 3,39 persen. Subkelompok yang mengalami inflasi dari kelompok transportasi, yaitu subkelompok jasa angkutan penumpang 9,30 persen dan subkelompok pembelian kendaraan 0,52 persen.

“Secara keseluruhan kelompok transportasi pada Juni 2020 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,49 persen yang disumbang oleh angkutan udara 0,48 persen, mobil 0,02 persen, dan tarif kendaraan roda dua online 0,001 persen,” jelas Edy, Rabu (1/7/2020).

Kelompok lain yang mendorong inflasi di Kota Kendari, yaitu naiknya indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,67 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,31 persen; serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,14 persen.

“Komoditas kelompok makanan yang dominan memberikan sumbangan inflasi, antara lain ikan kembung/ikan gembung/ikan banyar/ikan gembolo/ ikan aso-aso 0,16 persen, ikan layang/ikan benggol 0,15 persen, ikan teri 0,12 persen, ikan selar/ikan tude 0,06 persen, serta ikan rambe dan ikan katamba masing-masing 0,05 persen,” ujar Edy.

Sementara kelompok yang mengalami deflasi, antara lain kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,45 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya 0,01 persen.

Sedangkan kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak mengalami perubahan/relatif stabil.

Edy menyebutkan, komoditas yang mengalami kenaikkan harga pada Juni 2020, berupa ikan teri, ikan tembang, ikan rambe, jagung muda/putren, ikan selar/ikan tude, angkutan udara, ikan layang/ikan
benggol, ikan katamba, ikan ekor kuning, dan pir.

“Kemudian komoditas yang mengalami penurunan harga, antara lain jagung manis, baju muslim wanita, cakalang diawetkan, tomat, telur ayam kampung, nangka muda, gula pasir, jantung pisang, pepaya muda, dan bawang putih,” tambahnya. (C)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan