Hari Kedua UN, 10 Peserta Ujian di SMK 2 Kendari Tidak Hadir

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM:KENDARI- Sebanyak 10 siswa peserta ujian nasional di Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Kendari, tidak hadir di UN hari kedua, yang mengujikan matapelajaran Matematika. Dari jumlah tersebut 5 diantaranya merupakan siswa SMK 2 kendari dan sisanya dari sekolah lain.

 

Seperti diketahui, selain peserta dari siswa SMK 2 kendari, di sekolah kejuruan tersbut juga terdapat 36 siswa dari empat sekolah lain di Kota Kendari yakni SMKN 6 Kendari, SMKS Bina Bersama, SMK Tambang Nusantara dan SMK Pelayaran Kendari.

 

Terkait ketidakhadiran peserta UN, hal ini dibenarkan oleh Ketua Panitia Ujian Nasional 2016 SMKN 2 Kendari, Abdullah Fatwa. Dari 372 peserta UN SMKN 2 Kendari, sebanyak lima siswa tidak hadir, yang hingga kini belum diketahui penyebabnya. Tak hanya itu, dari 36 siswa peserta UN dari sekolah lain yang mengabung di SMK 2 Kendari sebanyak lima siswa tidak hadir.

 

\”Total tidak hadir hingga hari kedua 10 siswa. Lima dari SMKN 2, empat dari SMKS Pelayaran dan satu dari SMK Bina Bersama,\” jelasnya disela proses UN.

 

Dalam penyelenggaraan UN di SMK 2 Kendari, sebanyak 28 ruang kelas disiagakan untuk menampung seluruh peserta dan peserta yang menggabung.

 

Untuk peserta SMKN 2 Kendari menempati 19 kelas dengan peserta UN 367 siswa, SMKN 6 Kendari menempati lima kelas dengan jumlah peserta 83 siswa, SMK Bina Bersama dua kelas dengan peserta 29 siswa, SMK Tambang Nusantara satu kelas dengan peserta 16 siswa dan SMKS Pelayaran menggunakan satu kelas dengan jumlah peserta tujuh siswa.

 

\”Total ruangan 28 ruang. Ditempati sekolah yang berbeda, \” kata Ketua Panitia Ujian Nasional 2016 SMKN 2 Kendari, Abdullah Fatwa, Selasa (5/4/2016).

 

Untuk mengawasi seluruh proses penyelenggaraan UN di SMK 2 kendari ini, sebanyak 56 orang hadir selama pelaksanaan UN tersebut.

 

Ditempat yang sama, Ketua Panitia UN SMKN 6 Kendari, Ibrahim menjelaskan pada SULTRAKINI.COM alasan digabungkannya beberapa sekolah lain ke SMK 2 Kendari, sebab sekolah belum terakreditasi oleh Badan Akreditasi Sekolah Pusat.

 

\”Belum terakreditasi, belum bisa menyelenggarakan,\” terangnya.

 

Editor : Taufik Qurahman 

  • Bagikan