Konawe  

Harmin Ramba Siap Atasi Masalah Sampah Konawe dengan Solusi Inovatif bersama PLN

Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba Saat mengikuti Rapat Bersama Satranas PK dan PLN . (Foto : Riswan)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kabupaten Konawe menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah, namun melalui kerjasama dengan PLN dan dukungan Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK), mereka siap mengimplementasikan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan ini.

Penjabat Bupati Konawe, Harmin Ramba, mengakui bahwa sistem pengelolaan sampah di wilayahnya masih terhambat oleh keterbatasan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan metode landfill yang sudah usang. Kondisi ini menyebabkan penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan yang kian memburuk.

“Kami memiliki TPA seluas 5 hektare, tetapi sudah tidak mampu menampung sampah. Sistem landfill yang digunakan menyebabkan sampah terus menumpuk. Meski ada bank sampah, hanya sampah yang memiliki nilai ekonomi yang dapat dikelola,” ungkap Harmin usai rapat koordinasi pada Rabu (10/7/2024).

Harmin menegaskan pentingnya mencari solusi untuk sampah non-ekonomis. “Dengan program PLN ini, kami siap melakukan MoU dan kerja sama. Ini harus dilakukan dengan cepat agar bisa segera direalisasikan,” ujarnya dengan penuh semangat.

Dalam kerjasama ini, Konawe akan menjadi contoh dalam pengelolaan sampah melalui sistem pencacahan yang kemudian akan dikelola oleh PLN. Harmin berharap pengelolaan sampah ini tidak hanya berhenti pada sistem pencacahan, tetapi juga mencapai tahap akhir berupa pembuatan pelet.

Dengan target skala industri, sistem pelet ini memerlukan investasi awal sebesar Rp 10 miliar. Harmin yakin investasi ini akan menyelesaikan masalah sampah, menyediakan lapangan kerja, dan mengatasi masalah lingkungan, sekaligus menciptakan efek berantai yang positif. Sebagai perbandingan, membangun TPA baru membutuhkan dana sebesar Rp 25 miliar.

Saat ini, Konawe menghasilkan 108 ton sampah per hari, namun hanya 18 ton yang masuk ke TPA. Mayoritas sampah berasal dari rumah tangga dan tersebar di kecamatan-kecamatan. Untuk mengatasi ini, pemerintah akan membuat kebijakan untuk mengumpulkan semua sampah di industri pengolahan sampah pencacahan atau pelet.

Direktur Pengembangan Biomassa PT. PLN EPI, Antonius Aris, sangat mendukung kerjasama ini. “Kami mendukung program pemerintah dalam penurunan emisi bauran energi, kemandirian, ketahanan energi, dan ekonomi kerakyatan. Dengan fasilitasi dari Stranas PK, kami siap bekerja sama dengan Kabupaten Konawe dan Kota Kendari karena keduanya masih berada dalam radius PLTU Nii Tanasa,” jelasnya.

Antonius juga berharap kabupaten/kota lain yang memiliki residu sampah biomassa dengan kalori tinggi seperti sampah pertanian dan perkebunan dapat membantu meningkatkan kalori sampah perkotaan yang basah agar mendekati spesifikasi yang dibutuhkan oleh PLTU.

Koordinator harian Stranas PK, Aminudin, menyambut baik kesediaan Konawe untuk menindaklanjuti misi ini. Stranas PK akan memfasilitasi dan memantau agar proses MoU hingga perjanjian kerja sama dapat berjalan dengan lancar.

Laporan : Riswan