SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ekonomi mulai membaik, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara mencatat penyaluran kredit perbankan di Sultra secara yoy telah meningkat sebesar 7,88 persen.
Pada bulan April 2021 penyaluran kredit berada pada besaran Rp28,21 Triliun terdiri dari kredit Bank Umum sebesar Rp27,26 Triliun dan kredit BPR sebesar Rp244 Miliar bila dibandingkan dengan kredit posisi April 2020 yaitu sebesar 25,91 Triliun.
“Di Sultra kredit perbankan didominasi oleh penyaluran kredit kepada sektor pemilikan peralatan rumah tangga lainnya, termasuk pinjaman multiguna yaitu sebesar 47,33 persen, sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 21,78 persen; sektor pemilikan rumah tinggal sebesar 10,58 persen,” terang Kepala OJK Sultra, Arjaya Dwi Raya, Senin (5/7/2021).
Berdasarkan kredit sektor ekonomi, penyaluran kredit konsumtif sangat mendominasi yaitu sebesar Rp16,98 Triliun atau 60,73 persen sedangkan penyaluran kredit produktif yakni modal kerja dan investasi hanya Rp10,98 Triliun atau 39,27 persen.
“Bila dilihat berdasarkan kategori usaha, kredit didominasi oleh non-UMKM sebesar Rp18,94 Triliun (67,74 persen), diikuti oleh kredit kecil, mikro dan menengah masing-masing 16,88 persen, 8,01 persen, dan 7,33 persen,” kata Arjaya.
Selain meningkatnya jumlah kredit, OJK juga mengapresiasi kinerja perbankan yang menunjukkan pertumbuhan yang positif. Tercatat total aset perbankan di Sultra sebesar Rp41,95 Triliun yang terdiri dari aset Bank Umum sebesar Rp41,62 Triliun dan aset BPR sebesat Rp331 Miliar atau meningkat sebesar 15,03 persen bila dibandingkan dengan total aset posisi April 2020.
Hal yang positif ini juga terlihat pada Market Share Perbankan Syariah di Sulawesi Tenggara pada April 2021 sebesar 5,96 persen, meningkat dari periode April 2020 yang sebesar 4,84 persen.
Kemudian, pada sektor Industri keuangan non bank pertumbuhan aset masing-masing dari modal ventura meningkat sebesar 11,72 peren (yoy). Namun, piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan bertumbuh sebesar negatif 10,07 persen (yoy) pada posisi April 2021.
“Pada triwulan I 2021, premi asuransi umum tumbuh positif sebesar 49,68 persen (yoy) sedangkan premi asuransi jiwa mengalami pertumbuhan negatif. Sebesar 42,65 persen (yoy),” ujarnya.
Sementara, klaim asuransi umum meningkat sebesar 38,06 persen (yoy), dan klaim asuransi jiwa menurun sebesar 39,03 persen (yoy). Sedangkan non performing fund (NPF) perusahaan pembiayaan posisi April 2021 sebesar 4,00 persen, memburuk atau naik sebesar 0,13 persen dibandingkan posisi Maret 2021 yang mencapai 3,87 persen.
Disisi lain, pasar modal posisi April 2021 menunjukkan trend yang meningkat dari sisi jumlah investor yang tumbuh sebesar 151,11 persen (yoy) dengan total transaksi saham di Sulawesi Tenggara tumbuh sebesar 202,31 persen (yoy). (B)
Laporan: Wa Rifin
Editor: Hasrul Tamrin