Hugua, ARS, SBL, Ditemani Zul Ngopi Bareng Pecinta Kopi Haji Anto

  • Bagikan
Hugua (ujung kanan), bersama Abdurrahman Saleh, Sabaruddin Labamba, Zhul Zhivilia dan seorang pengunjung Warkop Haji Anto 2 saat ngopi bareng, Selasa (15/5/2018). (Foto: Gugus Suryaman/SULTRAKINI.COM)
Hugua (ujung kanan), bersama Abdurrahman Saleh, Sabaruddin Labamba, Zhul Zhivilia dan seorang pengunjung Warkop Haji Anto 2 saat ngopi bareng, Selasa (15/5/2018). (Foto: Gugus Suryaman/SULTRAKINI.COM)

KENDARI – Menyeruput kopi kini jadi budaya hampir semua kalangan. Tak hanya orang tua, kopi dengan berbagai jenis dan olahannya kian diminati kaum muda. Maka tak heran, warung kopi (Warkop) menjamur di setiap daerah, tak terkecuali di Kota Kendari.

Salah satu Warkop terkenal di Kota Lulo ini adalah Warkop Haji Anto milik Ismail Salam. Taglinenya paling dikenal, “Mau Jadi Gubernur, Walikota, Bupati, anggota DPR, Minum Kopi Haji Anto”. Tak satupun pecinta kopi maupun tokoh di Kendari yang melewatkan ngopi di Warkop yang telah memiliki dua cabang ini. Bahkan, para pejabat nasional pun jika ke Kendari, menyempatkan ngopi di Haji Anto.

Selasa (15/5/2018) sore, salah satu Calon Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara Ir. Hugua, bersama Ketua DPRD Provinsi Sultra Abdurrahman Saleh (ARS), Ketua PSSI Sultra Sabaruddin Labamba(SBL), ditemani Zul “Zhivilia”, ngopi bareng pecinta kopi di Warkop Haji Anto Jembatan Triping.

Warkop pun menjadi padat. Suguhan mulai dari kopi hitam, kopi susu, teh, dan sebagainya, menemani kongkow asyik para penikmatnya sambil berdiskusi, bercanda, atau online. Hugua dan para pengunjung Warkop tampak menikmati sore nan damai di pesisir Teluk Kendari itu.

“Semalam di Kopi Kita, sekarang di Haji Anto dua, setelah ini ke Haji Anto satu, lalu di Warkop Haji Unding,” kata Hugua yang di sela-sela ngopi bareng.

Hugua menjelaskan, Ngopi Bareng ini merupakan aktivitas rutin yang ia jalani sejak sebagai aktivis, jauh sebelum menjadi Bupati Wakatobi dua periode. Menurutnya, menyeruput kopi bersama kolega adalah tradisi asli orang Indonesia, sambil mendiskusikan ide-ide pembangunan dan kemanusiaan.

Sebagai pengusaha, yang mana Hugua juga menjabat Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Provinsi Sultra, menu kopi adalah hal wajib disuguhkan untuk tamu dan rekan bisnis. Aroma kopi dapat mencairkan suasana hati penikmatnya.

“Tradisi ini adalah kekayaan budaya kita sebagai orang Indonesia. Salah satu komoditas yang menguntungkan sektor perkebunan kita adalah kopi. Bisnisnya pun menguntungkan bagi pelaku bisnis Warkop. Ini juga untuk mengangkat pendapatan petani ke permukaan, di Warkop ini ada kopi, ubi, ikan dan lain lain,” kata Hugua didampingi Sekretaris PHRI Sultra, Eko Dwi Sasono.

Mengenai acara ngopi bareng di Warkop Haji Anto, lanjut Cawagub nomor 2 ini, adalah bentuk silaturahmi kepada masyarakat penikmat kopi.

“Pemimpin itu harus merendahkan diri kepada masyarakatnya. Pemimpin bukan sesuatu yang menakutkan. Ngopi bareng seperti ini adalah bentuk pendekatan pemimpin dengan masyarakat secara non formal. Apalagi ini ada Zul Zhivilia,” kata Hugua sambil membantah adanya kaitan dengan tagline Warkop Haji Anto.

 

Laporan : Gugus Suryaman

  • Bagikan