SULTRAKINI.COM: WAKATOBI – Usai menggelar upacara HUT Polri yang ke-70, Polres Wakatobi musnahan ribuan liter minuman keras (Miras) tradisional maupun pabrikan serta makanan dan minuman kadaluarsa dan ratusan butir petasan hasil Operasi Pekat selama bulan suci Ramadan.
Pemusnahan ratusan botol miras yang dilaksanakan di halaman Mapolres Wakatobi ini disaksikan Bupati Wakatobi, H. Arhawi, Ketua DPRD, Muhammad Ali, Kepala Kejaksaan Negeri, para anggota TNI dan beberapa kepala Dinas dan Anggota DPRD Wakatobi.
Daftar barang bukti miras ilegal ini yang di musnakan yaitu 700 liter arak, 150 botol Bir Bintang, 12 Bir kaleng, 50 botol Bendy Star, 27 botol Anggur hitam, 24 botol Mensen House dan 36 botol Topi miring. Sedangkan dartar barang bukti makanan dan minuman kadaluarsa yaitu 13 boto Sirup ABC, 1 dos Sun, 4 dos makana ringan, 10 lusin Shampo, 10 kaleng susu, 1 dos sabun mandi, 1 dos indomi goreng, 1 dos susu saset dan 1 dos Kopi ABC serta ratusan butir petasan.
Kapolres Wakatobi, AKBP Didik Supranoto mengatakan walaupun operasi pekat telah selesai namun pihaknya akan tetap intens melaksanakan razia terhadap miras, karena banyaknya kasus kriminal yang ditangani oleh Polres, berawal dari mabuk.
“Razia terhadap miras tetap kami akan laksanakan terus menerus karena rata-rata kasus kriminal di Wakatobi bermula dari mabuk.” kata Didik, Jumat (1/7/2016).
Amatan SULTRAKINI.COM, sebagai wujud penghargaan kepada arwah para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Kapolres bersama ratusan personil Polres Wakatobi melakukan tabur bungan di makam pahlawan dan dipelabuhan pangulubelo.
HUT ke-70 Polri, Utamakan Revolusi Mental Dalam menjalankan Tugas
Dalam upacara peringatan Dirgahayu Kepolisian Negara Repoblik Indonesia Ke-70 tahun, Polres Wakatobi, mengambil tema Dengan mempererat solidaritas, profesionalisme dan revolusi mental Polri siap mengamankan kebijakan pemerintah.
Upacara ini juga dihadiri oleh Bupati Wakatobi, H. Arhawi yang baru dilantik tiga hari ini beserta beberapa kepala SKPD lingkup Pemda Wakatobi dan ketua DPRD, Muhammad Ali beserta anggota lainnya. Selain itu, turut hadir juga TNI AD-AL, Senkom, Dinas Perhungan dan Pramuka.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres Wakatobi, AKBP. Didik Supranoto, saat membacakan pidato Presiden RI mengatakan, anggota Polri dalam menjalankan tugasnya harus selalu mengutamakan revolusi mental agar profisionalisme kerja itu akan tetap terbangun.
Dalam pidato presiden itu, Polri ditegaskan agar membasmi semua pratek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) baik diluar maupun didalam istansi Polri sendiri. “Mafia hukum yang selalu dipraktekkan oleh anggota Polri harus dihilangkan, agar pelayanan kepada masyarakat bisa berjalan dengan baik,” ungkap Didik
Dalam menjalankan tugasnya Polri dituntut agar bisa memanfaatkan kemajuan teknologi agar pelayanan kepada masyarakat dan deteksi dini terkait tindak kriminal bisa di cegah.
Diwawancarai usai upacara, Kapolres yang baru beberapa bulan bertugas di Wakatobi ini menjelaskan, makna revolusi mental yang dimaksud oleh Presiden adalah bagaimana merubah cara kerja Polri untuk lebih meningkatkan pelayananya kepada masyarakat.
“Misalnya yang dulu kita bersifat reaktif dimana ada laporan baru bergerak, namun sekarang kita harus proaktif, walaupun tidak ada laporan kita wajib turun kelapangan untuk melakukan deteksi dini agar tidak terjadi kriminal,” ucap Didik.