Ibu di Kendari Mengantre Lama, Jatuh Pingsan, Tidak dapat Minyak Goreng

  • Bagikan
Seorang ibu rumah tangga pingsan saat mengantre membeli minyak goreng di Pasar Murah Disperindag Sultra, Selasa (15 Maret 2022). (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI COM: KENDARI – Kelangkaan minyak goreng membuat banyak orang berusaha lebih keras untuk mendapatkannya. Warga bahkan rela mengantre panjang hanya untuk membawa pulang keperluan dapur tersebut. Bahkan pingsan di tempat antrean.

Seorang warga pingsan saat mengantre di Pasar Murah minyak goreng Disperindag Provinsi Sulawesi Tenggara, Kota Kendari, Selasa (15 Maret 2022).

Ibu rumah tangga yang belum diketahui identitasnya ini tiba-tiba tumbang dari barisannya. Dia dengan segera dievakuasi oleh seorang petugas kepolisian dibantu warga ke luar dari antrean.

Wanita berhijab ini lantas dibaringkan ke rumput dan diberikan pertolongan pertama. Diduga dia tersebut kelelahan saat mengantre minyak goreng. Pegawai dari Disperindag Sultra maupun tim medis tidak nampak untuk memberikan pelayanan kesehatan.

Setelah mulai siuman, ibu tersebut langsung pulang dengan tangan hampa tanpa minyak goreng.

Seorang ibu rumah tangga pingsan saat mengantre membeli minyak goreng di Pasar Murah Disperindag Sultra, Selasa (15 Maret 2022). (Foto: La Niati/SULTRAKINI.COM)

Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sultra, Ld Muh. Fitrah Arsyad, pihaknya kecolongan dengan membludaknya warga yang “memburu” minyak goreng di Pasar Murah.

“Jujur aja hari ini kami benar-benar kecolongan karena ini di luar ekspektasi kami. Belum sempat kami mengatur di lapangan seperti apa, tapi warga sudah berada di pintu gerbang,” jelasnya.

(Baca: “Pemburu” Minyak Goreng sampai Antre Mengular di Pasar Murah Disperindag Sultra)

Pihak Disperindag berharap masyarakat bisa lebih tertib saat mengantre minyak goreng. Stok sudah disediakan hingga 1.200 pcs perharinya. Apalagi Pasar Murah direncanakan berlangsung lima hari.

Warga yang membeli minyak goreng Selasa ini juga dipastikan tidak mendapatkan lagi di hari pasar berikutnya. Sebab data pembeli melalui foto kopi kartu keluarga sebagai syarat pembelian diinput Disperindag.

“Izinkan kami bekerja selama empat hari, supaya besok kami bisa evaluasi dan tidak seperti ini lagi antreannya,” tambah Muh. Fitrah.

Pantauan Sultrakini.com, memang warga banyak berkumpul di Kantor Disperindag Sultra sebagai lokasi Pasar Murah. Jalan raya di depan kantor bahkan ditutup bagi pengendara lantaran dipadati pembeli.

Sejumlah polisi yang bertugas menertibkan barisan antrean menuju stan minyak goreng tampak lewalahan karena warga terus berdesak-desakan. (B)

Laporan: La Niati
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan