SULTRAKINI.COM: KENDARI – La Ode Muhammad Ihsan Taufik Ridwan, yang akrab disapa Ihsan, adalah calon wakil gubernur Sulawesi Tenggara mendampingi Tina Nur Alam. Kehadirannya dalam kancah politik Sultra membawa angin segar, terutama karena Ihsan mewakili generasi muda yang berpendidikan dan berdedikasi, serta mengakar kuat di tengah masyarakat Kepulauan Sultra.
Sebagai figur muda, Ihsan merepresentasikan aspirasi generasi milenial Sultra yang penuh semangat perubahan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), generasi milenial di Indonesia, yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, mencapai 25,87% dari total populasi . Dengan proporsi yang signifikan ini, kehadiran Ihsan sebagai perwakilan milenial dalam kontestasi politik Sultra menjadi sangat relevan. Bukan hanya soal usia, tetapi juga tentang kapasitas dan kualitas dirinya yang tinggi. Ihsan merupakan sosok yang memiliki pengetahuan luas dan wawasan progresif, menjadikannya “high quality young people” yang membawa harapan bagi masa depan Sultra. Dengan latar belakang pendidikan yang solid dan pengalaman di berbagai bidang, Ihsan dipandang sebagai pemimpin yang siap menjawab tantangan di era modern.
Salah satu kekuatan Ihsan yang menonjol adalah kemampuannya mengartikulasikan kebutuhan masyarakat Kepulauan, yang kerap merasa terpinggirkan dalam pembangunan. Berdasarkan data BPS Sulawesi Tenggara, beberapa kabupaten/kota di provinsi ini terdiri dari wilayah kepulauan, seperti Wakatobi, Buton, dan Konawe Kepulauan .
Sebagai putra asli daerah, Ihsan memahami betul tantangan yang dihadapi warga kepulauan Sultra, seperti akses terhadap layanan dasar, infrastruktur, dan peluang ekonomi yang sering terpusat di daratan. “Ihsan adalah perwakilan nyata kami, warga kepulauan yang selama ini butuh perhatian lebih,” ujar Arif, seorang warga asal Wawonii.
Secara elektabilitas, Ihsan memiliki daya tarik kuat di kalangan pemilih muda dan komunitas kepulauan. Banyak pemuda Sultra yang merasa terwakili dengan kehadiran Ihsan dalam politik, karena ia mampu menginspirasi sekaligus menjadi figur teladan bagi mereka. Program-program ðyang diusung Ihsan bersama Tina juga mencakup peningkatan konektivitas antarwilayah, khususnya antara pulau-pulau kecil dan pusat-pusat ekonomi Sultra. Program ini tidak hanya bertujuan mempercepat mobilitas tetapi juga membuka akses ekonomi baru bagi warga kepulauan.
Tak hanya soal infrastruktur, Ihsan juga berkomitmen pada Ðpeningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan bagi pemuda kepulauan, guna memperkuat daya saing mereka di pasar kerja. Hal ini semakin memperkuat posisinya sebagai calon pemimpin yang menyadari pentingnya pemberdayaan masyarakat dari akar rumput.
Dukungan dari kalangan muda pun semakin mengalir, melihat keseriusannya membangun masa depan Sultra yang inklusif.
“Dengan adanya Ihsan, kami punya harapan bahwa suara kami di kepulauan akan lebih didengar. Kami ingin pemimpin yang benar-benar mengerti kebutuhan kami, dan Ihsan memiliki itu,” kata Nurul, warga Kaledupa yang mendukungnya.
Kehadiran Ihsan Taufik Ridwan dalam panggung politik Sultra memberi gambaran tentang pemimpin muda yang siap membawa perubahan nyata. Dengan bekal kapasitas, komitmen, dan keterhubungan kuat dengan masyarakat kepulauan, Ihsan menjanjikan sebuah langkah maju bagi Sultra, membangun provinsih ini dengan hati dan visi untuk seluruh wilayah, dari pesisir hingga kepulauan.