SULTRAKINI.COM: KENDARI – Imam Masjid dari Palestina, Syech Issa Achmad, memulai Ramadan tahun ini di Kota Kendari. Kamis (16/5/2018) pagi, sempat berbincang ringan dengan General Manager Plaza Inn Hotel Kendari, Yusup Maulana Mana, saat menginap di hotel kenamaan di Sulawesi Tenggara itu sebelum melanjutkan perjalanan ke Wakatobi.
Syech Issa mengagumi keindahan negeri dengan 17 ribu pulau ini. Kepada Yusup, syech mengaku baru dua kali ke Indonesia dibawa oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP). Pertama ke Jakarta dan kedua ke Kendari.
“Tadi ngobrol sama saya menggunakan bahasa Inggris ketika saya lagi mempersiapkan dekorasi untuk Ramadan. Ngga nyangka, ternyata imam masjid di Palestine bersama mas Didi dari KNRP. Beliau mengutarakan, di Indonesia indah sekali. Ngga habis-habisnya beliau berdecak kagum,” tutur Yusup kepada SultraKini.com via Whatsapp, Kamis (17/5/2018) siang.
Yusup lantas menjelaskan beberapa daerah pariwisata yang potensial di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara, terutama bagi wisatawan mancanegara dan domestik. Memanfaatkan momen pertemuan langka tersebut, Yusup mempromosikan keindahan negeri yang kerap memberi dukungan kemerdekaan terhadap Palestina ini.
Keduanya juga mengobrolkan tentang keamanan di Indonesia, yang mana saat ini sedang ditimpa musibah teror. “Beliau bilang salut dengan kekompakan muslim di Indonesia. Jangan terprovokasi, Alloh Maha Mengetahui apa yang terjadi. Jadi diharapkan perbanyak doa dan berdzikir,” kata Yusup.
“Alhamdulilah di hari pertama memasuki bulan Ramadan dapat moment yang sangat istimewa, mudah-mudahan barokah untuk saya dan semua umat manusia,” ucap Yusup dengan penuh kesyukuran.
Sebagai penyegaran ingatan, Palestina dijajah Israel sudah lebih dari 50 tahun. Perjuangan intifadah membebaskan negeri adanya Masjid Al Quds itu itu terus berlangsung hingga kini, terutama di Jalur Gaza. Masyarakat Indonesia melalui KNRP terus memberi dukungan pembebasan Palestina dari penjajahan zionis dengan barbagai cara.
Di sisi lain, Indonesia saat ini tengah mengalami goncangan keamanan dalam negeri. Serangan aksi teror dilancarkan orang-orang tak bertanggung jawab. Semua umat beragama kompak menyatakan perlawanan terhadap aksi teror yang sedang melanda beberapa wilayah dalam negeri. Polisi meminta semua pihak tidak terprovokasi atas kejadian tersebut.
Laporan: Gugus Suryaman
