Imbas Pandemi dan PPKM, Pedagang Pasar: Untung-untung Kita Bisa Makanan

  • Bagikan
Pedagang Sayur dan Sembako, Wa Halija, pasar tradisional Kendari, (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)
Pedagang Sayur dan Sembako, Wa Halija, pasar tradisional Kendari, (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pandemi Covid-19 memang memukul banyak segala lini sektor ekonomi. Salah satunya adalah pedagang di pasar tradisional.

Apalagi ditambah dengan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang kini kembali diperpanjang membuat aktivitas usaha ini semakin memprihatinkan.

Beberapa pedagang di Pasar Panjang Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengaku sejak adanya pandemi ini omset penjualan mereka menurun drastis. Hingga membuat mereka kesulitan membayar cicilan.

“Selama Corona ini, untung-untung kita dapat makan. Dulu pendapatan perhari biasa dapat satu juta bahkan lebih, sekarang hanya Rp250 ribu sampai 400 ribu perhari,” ujar  Wa Halija (62) Pedagang Sayur dan Sembako, di Pasar Panjang saat ditemui di lapak miliknya, Jumat (6/8/2021).

Lanjutnya, pendapatan tersebut harus di potong lagi dengan modal yang dikeluarkan sebelumnya. Serta semakin terasa memberatkan dengan adanya cicilan atau kredit yang telah jatuh tempo dan harus dibayarkan.

“Sudah dua bulan cicilan saya tidak bayar. Kemarin itu saya ditagih dari bank, sabilang saya minta maaf mau bayar pakai apa ini,” bebernya.

Dia pun berharap agar pandemi ini cepat selesai dan aktifitas jual beli kembali normal seperti biasa.

“Kita berdoa saja mudah-mudahan kembali seperti semula,” ucapnya.

Penjual Ayam Potong dan Daging Sapi, Hakim (Foto: Al Iksan/SULTRAKINI.COM)

Senada dengan Ibu WA Halija, Penjual Ayam Potong dan Daging Sapi, Hakim (37) mengaku bahwa semenjak diberlakukannya PPKM di Kota Kendari dirasakannya penurunan omset penjualan yang drastis terjadi akibat penutupan sebagian rumah makan yang menjadi langganannya.

“Sebelum PPKM itu biasanya pendapatan diatas lima juta perhari sekarang tinggal dua juta. Karena separuhkan langganan tutup semua,” akunya, Jumat (6/8/2021).

Untuk daging sapi kata dia, di hari biasa ia menyediakan stok daging diatas 100 kilogram perharinya, sekarang hanya 20 sampai 30 kilogram yang dijual perharinya.

“Harapannya ke depan, ada perubahan aturan dari pemerintah yang kiranya bisa sedikit menguntungkan buat pedagang kecil seperti kami ini,” tutupnya. (B)

Laporan: Al Iksan
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan