IMI Sultra Utus Pembalap Andalannya di Pra-Kualifikasi PON

  • Bagikan
Pembalap pemula IMI Sultra (kiri) bersama manager dan tim official, Sabtu (7/9/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)
Pembalap pemula IMI Sultra (kiri) bersama manager dan tim official, Sabtu (7/9/2019). (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Sulawesi Tenggara mengutus enam pembalap andalannya untuk berlaga di pra-kualifikasi PON di Sirkuit Sentul Karting Bogor, Jawa Barat pada 11-12 September 2019.

Kali ini, IMI Sultra yang dinakhodai Anton Timbang selaku ketua Pengprov Sultra akan menurunkan pembalapnya pada dua kelas nomor berbeda, kelas usia 20 tahun ke atas, yakni kelas beregu dan perorangan (Sidik) diisi Handi Tuhatu, Tedi Tuhatu, Yudi Prayogo
serta kelas pembalap pemula Arbiansa Tombili, Muh. Reskiawal dan Laode Muh. Sofyan.

Manager Tim Pra-PON IMI Sultra, Erwin, mengatakan sejauh ini timnya tidak memiliki persiapan khusus karena para rider selalu mengikuti sejumlah kompetisi lokal maupun di luar daerah. Hal tersebut menjadi ajang latihan dan percomaan awal menuju sirkuit Pra-PON.

“Bisa dikatakan persiapannya agak beda dengan cabang olahraga lain, kalau cabor lain sebelum ke Pra-PON ada proses tes khususnya, di kami agak beda karena pembalap kami sering ikut turnamen dan kita menganggap itu bagian dari proses latihan. Namun, kita beri kesempatan khusus dua hari sebelum mereka turun lapangan untuk latihan,” jelas Erwin, Sabtu (7/9/2019).

Menurutnya, bisa dikata persiapan para raider Sultra ini sekitar 80 persen, tinggal mencoba beradaptasi dengan serkuit Karting Sentul Bogor.

“Nanti ada kesempatan dua hari sebelum berlaga tanggal 9 dan 10 untuk menjajal sirkuit untuk mengetahui racing line arena balap,” ucap Erwin.

Terkait biaya, lanjutnya, mulai keberangkatan hingga pembelian motor untuk persiapan latihan bersumber dari usaha halal Ketua IMI Sultra Anton Timbang dan dana bantuan dari KONI Sultra.

Saat pra-kualifikasi nanti, pihaknya tidak memiliki target khusus, namun pasukkanya minimal harus masuk dalam 16 besar.

Saat ini tercatat s24 provinsi se-indonesia telah mendaftarkan timnya untuk berlaga di pra-kualifikasi PON.

“Kalau soal target, tidak ada target khusus itu nanti kalau lulus di PON Papua, ketika sudah di PON baru kita bicara target yang pastinya target emas PON harus diraih,” tambahnya.

Laporan: Hasrul Tamrin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan