Indek Pembangunan Manusia di Sultra Meningkat, Kota Kendari Mendominasi ​

  • Bagikan
Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia di Sultra (Sumber : BPS Sultra)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara, Mohammad Edy Mahmud, mengatakan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sulawesi Tenggara tahun 2018 mengalami peningkatan terlihat dari perubahan status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota.

“Pada tahun 2018, pencapaian indeks pembangunan manusia di tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 63,46 (Buton tengah) hingga 82,22 (Kota Kendari). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, angka harapan hidup (AHH) saat lahir berkisar antara 67 (Buton Selatan dan Buton Tengah) hingga 73,26 (Kota Kendari),” kata Edy, Jumat (5/7/2019).

Khusus di Sultra, ada tiga kabupaten/kota dengan indeks pembangunan manusia tertinggi diantaranya Kabupaten Kolaka, Kendari dan Baubau. Tapi Kota Kendari merupakan IPM sangat tertinggi 82,22 dibanding keduanya yakni, 72,07 dan 74,67.

Sementara pada dimensi pengetahuan, harapan lama sekolah berkisar antara 11,59 (Konawe Kepulauan) hingga 16,20 (Kota Kendari) serta rata-rata lama sekolah berkisar antara 6,76 (Muna Barat) hingga 11,69 (Kota Kendari). Pengeluaran per kapita level kabupaten/kota berkisar antara 6.601 juta rupiah (Konawe Kepulauan) hingga 14.168 juta rupiah (Kota Kendari).

“dihitung selama periode 2010 hingga 2018 IPM Sultra mengalami kemajuan meningkat dari 65,99 persen pada tahun 2010 menjadi 70.61 persen pada tahun 2018,” ucap Edy.

Setiap tahunnya, lanjutnya, IPM di Sultra rata-rata tumbuh sebesar 0,84 persen. Namun pada periode 2017 sampai 2018, tumbuh 1,07 persen. Jadi, selama periode 2010 hingga 2018 IPM Sultra menunjukkan kemajuan yang besar, menandakan status pembangunan manusia Sultra mengalami peningkatan.

“Selama periode 2010 hingga 2017 pembangunan manusia di Sultra telah berstatus sedang, numun pada tahun 2018 pembangunan manusia telah bersatus tinggi,” terangnya.

Umur Harapan Hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2018, telah berhasil meningkatkan Angka Harapan Hidup saat lahir sebesar 1,07 tahun.

“Selama periode tersebut, secara rata-rata angka harapan hidup tumbuh sebesar 0,19 persen pertahun. Pada tahun 2010, angka harapan Hidup saat lahir di Sultra hanya sebesar 69,65 tahun dan tahun 2018 telah mencapai 70,72 tahun,” tambah Edy.

Selama periode 2017 hingga 2018, seluruh provinsi se Sulawesi mengalami peningkatan IPM. Pada periode ini, tercatat tiga provinsi dengan kemajuan pembangunan manusia paling cepat, yaitu Provinsi Sulawesi Barat sebesar 1,24 persen, Sulawesi Tengah sebesar 1,13 persen, dan Sulawesi Tenggara 1,07 persen.

 

Laporan: Wa Rifin

Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan