Indeks Konsumen Sultra Tiwulan II 2019 Meningkat 130,79

  • Bagikan
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sultra, Wa Zalima (baju merah) (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sultra, Wa Zalima (baju merah) (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara mencatat Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sultra pada triwulan II-2019 sebesar 130,79, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dibanding triwulan sebelumnya, dengan tingkat optmisme yang lebih tinggi, yaitu naik 23,55 poin.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sultra, Wa Zalima, menyampaikan kondisi tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga dengan nilai indeks sebesar 138,00. Meskipun inflasi cenderung tidak mempengaruhi pengeluaran rumah tangga yang ditandai dengan indeks pengaruh inflasi terhadap konsumsi sebesar 116,57. Demikian pula dengan indeks volume konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan 131,67.

“Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan II 2019 didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga mencapai 138,00. Peningkatan pendapatan ini disebabkan karena adanya penerimaan THR dan gaji 14 baik ASN maupun karyawan swasta, dengan indeks yang lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2019 mencapai 103,04,” jelas Wa Zalima, Senin (5/8/2019).

Ia mengungkapkan, harga kebutuhan masyarakat selama triwulan II 2019 relatif stabil. Inflasi yang terjadi pada triwulan II 2019 cenderung tidak mempengaruhi total pengeluaran rumah tangga dengan nilai indeks 116,57.

Tingkat konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan, pakaian, pembelian pulsa, pendidikan, rekreasi/hiburan, akomodasi, transportasi, dan perawatan kesehatan/kecantikan secara umum mengalami peningkatan dengan nilai indeks131,67 bila dibandingkan dengan triwulan I 2019 nilai indeks 111,19. Hal ini disebabkan karena pada triwulan II 2019 harga secara umum tidak terlalu mengalami kenaikan, disamping itu bertepatan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri.

“Peningkatan volume konsumsi di pengaruh Hari Raya Idul Fitri utamanya terjadi pada komponen bahan makanan, makanan jadi, pakaian dan transportasi,” pungkasnya.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan