Ini Alasan Dede Yusuf Mundur Sebagai Calon Ketua Kwarnas

  • Bagikan
Ketua Kwarda Jawa Barat, Dede Yusuf. (Foto: La Ismeid/SULTRAKINI.COM)
Ketua Kwarda Jawa Barat, Dede Yusuf. (Foto: La Ismeid/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dede Yusuf mengundurkan diri dari daftar calon Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) periode 2018-2023. Padahal Ketua Kwarda Jawa Barat ini telah lolos persyaratan bersama empat rivalnya menjadi pemimpin pramuka nasional.

Dalam kunjungannya ke Musyawarah Nasional (Munas) Pramuka X yang berlansung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Dede mengaku ada sejumlah pertimbangan dirinya memilih mundur, yakni telah ada program besar sedang digagasnya bersama gubernur Jawa Barat yang baru terpilih, dengan posisinya sebagai Kwarda akan memperkuat pelaksanaan program pramuka di daerah setempat.

“Kedua, 2019 merupakan tahun politik, saya merupakan bagian dari politik sehingga harus ada yang difokuskan. Saya harus bersikap netral dalam posisi ini, maka saya serahkan pramuka kepada kawan-kawan yang tidak berpolitik,” terang Dede ditemui di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (26/9/2018).

(Baca: Empat Calon Siap jadi Ketua Kwarnas)

Meski bukan lagi sebagai calon, ia berharap ketua kwarnas terpilih nanti menyatuhkan gerakan pramuka dan memiliki konsep matang untuk memimpin pramuka, serta memiliki kecintaan terhadap pramuka.

“Gerakan pramuka bukan sekadar organisasi kumpul-kumpul di sini senang di sana senang. Pramuka merupakan organisasi pendidikan bagi generasi muda. Olehnya itu, program yang digagas juga saya harapkan bisa lebih spesifik terhadap generasi muda,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Dede Yusuf merupakan salah satu calon ketua kwarnas periode 2018-2023 yang memenuhi syarat calon bersama empat rivalnya, yakni Adhyaksa Dault, Yana, Budi Waseso, dan Susi Yulianti. Namun Dede Yusuf menyatakan mengundurkan diri karena sedang berkontestasi sebagai caleg di Pemilihan Legislatif 2019. Empat calon yang tersisa akan memperebutkan 34 suara kwarda provinsi dan satu suara kwarnas.

Laporan: Muh. Yusuf
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan