Ini Biang Buta Aksara di Kendari

  • Bagikan
Anak-anak harus mendapat pendidikan agar terbebas dari Buta Aksara. (Foto: Sarini Ido/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari menilai, hambatan ekonomi kurang pantas lagi menjadi alasan tingginya Buta Aksara di Kota Kendari. Selain terkendala pendataan, Dinas Diknas menemukan adanya penyebab utama persoalan buta huruf ini.

 

Menurut Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Muh. Rafiuddin, kurangnya motivasi masyarakat untuk peduli terhadap pendidikan menjadi faktor utama Buta Aksara.

 

Banyaknya lembaga pendidikan di Kota Kendari, ditambah berbagai bantuan pendidikan bagi masyarakat miskin, misalnya Bantuan Operasional Sekolah atau bantuan dari pihak pemerintah kota, seharusnya cukup memotivasi masyarakat.

 

\”Ada banyak sekolah yg mudah diakses, ada dana BOS untuk masyarakat kurang mampu. Jadi tidak ada alasan lagi masyarakat tidak sekolah,\” katanya, melalui telepon, Selasa (15/3/2016).

 

Rafiuddin menambahkan, untuk menunjang responsifitas masyarakat terhadap program berantas Buta Aksara di Kota Kendari, diintegrasikan dengan pendidikan mata pencaharian masyarakat. Model pendidikan dilakukan dengan belajar membaca, menulis dan berhitung yang ditambahkan dengan pendidikan keterampilan.

 

\”Untuk itu diintegrasi dengan pendidikan mata pencaharian,\” ucapnya.

 

Selain itu, faktor kurang perhatiannya para orangtua juga menambahkan jumlah Buta Aksara di Kota Kendari.

 

Data Badan Pusat Statistik Kota Kendari tahun 2014, jumlah anak usia 0 sampai 19 tahun terus meningkat. Yakni 0 sampai 4 tahun sebanyak 27.245 jiwa, usia 5 sampai 9 tahun sebanyak 32.864 jiwa, usia 10 sampai 14 tahun sebanyak 29.131 jiwa dan usia 15 sampai 19 tahun sebanyak 38.131 jiwa.

 

Usia tersebut merupakan rata-rata masa anak memperoleh pendidikan wajib belajar 12 tahun. Bila kesadaran masih kurang, maka mereka akan menjadi penyumbang angka Buta Aksara.(C)

 

Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan