Ini Pengaruh Terbesar Penurunan Ekspor Sultra pada November 2021

  • Bagikan
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti. (Foto: Potongan video rilis BPS Sultra)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Nilai ekspor Provinsi Sulawesi Tenggara pada November 2021 turun 77,10 persen dibanding Oktober 2021, yaitu US$590,68 juta menjadi US$135,27 juta. Sedangkan volumenya naik 27,46 persen dibanding Oktober 2021 dari 264,49 ribu ton menjadi 337,13 ribu ton.

Ekspor Sultra yang dibedakan berdasarkan ekspor langsung dan ekspor tidak langsung. Jika dicermati perkembangannya, nilai ekspor langsung Sultra November 2021 mengalami penurunan 78,51 persen dibanding Oktober 2021, yaitu US$574,77 juta menjadi US$123,53 juta. Sedangkan volumenya naik 11,11 persen dari 260,23 ribu ton pada Oktober 2021 menjadi 289,13 ribu ton pada November 2021.

Secara kumulatif, nilai ekspor Sultra Januari-November 2021 tercatat US$3.668,94 juta atau naik 69,90 persen dibanding periode yang sama 2020 dan volume ekspor kumulatif Januari-November 2021 juga mengalami kenaikkan 49,35 persen dibanding Januari-November 2020, yaitu 1.479,15 ribu ton menjadi 2.209,07 ribu ton.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sultra, Agnes Widiastuti, mengatakan ekspor Sultra November 2021 didominasi oleh komoditas besi dan baja dengan nilai US$134,75 juta; komoditas ikan dan udang senilai US$0,34 juta; dan komoditas biji-bijian berminyak dengan nilai US$0,16 juta.

“Jadi penurunan terbesar ekspor Sultra November 2021 dibandingkan Oktober 2021 terjadi pada komoditas besi dan baja senilai US$452,99 juta atau turun -77,07 persen dan komoditas ikan dan udang senilai US$2,45 juta atau turun -87,61 persen,” ujar Agnes, Senin (3 Januari 2022).

Secara kumulatif Januari-November 2021 negara tujuan ekspor utama Sultra, yaitu Tiongkok, India, Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Belanda masing-masing dengan senilai US$3.437,73 juta, US$185,30 juta, US$17,31 juta, US$10,08 juta, dan US$10,03 juta. Peranan kelima negara tersebut mencapai 99,77 persen dari total ekspor Sultra pada periode Januari-November 2021.

“Turunnya ekspor Sultra November 2021 dibanding Oktober 2021 juga diikuti turunnya ekspor ke negara tujuan utama, yaitu Tiongkok yang turun senilai US$455,09 juta atau -78,65 persen, diikuti Amerika Serikat senilai US$1,77 juta atau -86,06 persen, sedangkan India naik US$3,11 juta atau 38,38 persen,” jelasnya.

Agnes menyebutkan, periode Januari–November 2021 Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai US$3.437,73 juta atau 93,70 persen, diikuti India dengan nilai US$185,30 juta atau 5,05 persen, dan Amerika Serikat US$17,31 juta atau 0,47 persen. Komoditas utama diekspor ke Tiongkok pada periode tersebut adalah besi/baja.

Menurut sektornya, ekspor Sultra November 2021 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar US$135,11 juta (-77,12 persen) dan sisanya sektor pertanian US$0,16 juta (6,93 persen). Selanjutnya dari kontribusinya terhadap ekspor Januari-November 2021, ekspor produk industri pengolahan berkontribusi sebesar 99,86 persen, dan sisanya 0,14 persen kontribusi dari ekspor produk pertanian. (B)

Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan