SULTRAKINI.COM:KONAWE UTARA – Mayat yang ditemukan di salah-satu kebun milik warga Desa Matanggonawe Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), yang sempat mengegerkan warga pekan lalu (14/10) diduga kuat meninggal akibat penyakit yang telah lama dideritannya.
Banyak yang menduga mayat yang belakangan diketahui bernama Hena (35) warga Desa Puulemo Kecamatan Sawa, meninggal akibat penganiayaan, karena dibagian kepala korban terdapat
bekas benturan. Saat d temukan korban tengah membawa tas berisi pakain, Hena yang di ketahui sudah menghilang sejak 5 hari itu, di temukan di kebun dengan kondisi mayat sudah mulai membusuk.
Namun, dugaan adanya penganiyaan terhadap Hena tidak memiliki bukti yang kuat, bahkan Hena diduga meninggal akibat penyakit dalam yang sudah lama di deritannya. Kapolsek Sawa, Iptu Ary Mustofa membenarkan jika mayat yang ditemukan pekan lalu itu meninggal murni akibat sakit.
“Setelah keluar hasil otopsinya dari Rumah Sakit Bhayangkara, tidak ada tanda tanda bekas penganiayaan. Sementara bekas benturan yang ada di kepala, itu bekas benturan lama,
kemungkinan semasa hidupnya pernah bertengkar dengan suaminya sehingga ada bekas benturan,” kata mantan Kapolsek Binongko Wakatobi tersebut,nRabu (29/11/2017) saat dikonfirmasi Sultrakini.com.
Selain itu, Hena memiliki penyakit dalam yang sudah lama di deritanya. Sehingga untuk saat ini pihak kepolisian menyatakan Hena meniggal murni karena sakit.
“Dia mengidap penyakit dalam, dan suka lupa ingatan. Keluarga korban juga sudah menerima kepergian Almarhumah,” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang di himpun SULTRAKINI.COM mayat tersebut ditemukan warga Desa Matanggonawe Kecamatan Sawa saat hendak mencari kayu di kebun. Kondisi mayat tersebut sudah membusuk dan bengkak bahkan tubuhnya sudah mulai ditumbuhi rumput.
Setelah dilakukan identifikasi oleh pihak kepolisian bersama warga, mayat perempuan tersebut bernama Hena (36) warga desa Puulemo kecamatan Sawa. Mayat pertama kali di temukan oleh Imran warga Desa Matanggonawe.