Ini Sosok La Ode Aries El Fathar, Direktur Narkoba Polda Sulsel

  • Bagikan
Proses sertijab Direskrim Umum Polda Sultra dari Komisaris Besar Polisi La Ode Aries El Fathar, S.IK kepada AKBP Bambang Wijarko, S.IK dipimpin Kapolda Sultra Irjen Pol Drs Yan Sultra Indrajaya, SH, Selasa (10 Agustus 2021).
Proses sertijab Direskrim Umum Polda Sultra dari Komisaris Besar Polisi La Ode Aries El Fathar, S.IK kepada AKBP Bambang Wijarko, S.IK dipimpin Kapolda Sultra Irjen Pol Drs Yan Sultra Indrajaya, SH, Selasa (10 Agustus 2021).

SULTRAKINI.COM: Jabatan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi  Tenggara diserahterimakan dari Komisaris Besar Polisi La Ode Aries El Fathar, S.IK  kepada AKBP Bambang Wijarko, S.IK.

La Ode Aries El Fathar dimutasi dengan jabatan baru sebagai Direktur Narkoba Polda Sulawesi Selatan menggantikan Kombes Pol Yani Sudarto, SIK.  Sedangkan AKBP Bambang Wijarko sebelumnya sebagai Kabagbinopsnal Polda Nanggoroe Aceh Darusalam (NAD).

Serah terima jabatan berlangsung dalam tatanan protokol kesehatan pandemi Covid-19 dipimpin Kapolda Sultra Irjen Pol  Drs Yan Sultra Indrajaya, SH, Selasa (10 Agustus 2021).

Jabatan lain yang ikut diserahterimakan adalah Karolog Polda Sultra, berganti dari Kombes Pol Made Sutersen, SH kepada pejabat baru Kombes Pol Leo Joko Triwibowo, S.IK yang sebelumnya sebagai Kapolresta Pontianak, Polda Kalimantan Barat.

“Mutasi pejabat lingkup Polri lumrah sebagai ruang promosi karir. Anggota Polri siap mengemban amanah di mana saja dan kapan saja,” kata Kapolda Yan Sultra.

Menilik sosok Kombes Pol La Ode Aries El Fathar, S.IK yang didampuk menjadi Direktur  Narkoba Polda Sulawesi Selatan dengan karakter  luwes dan harmonis itu mengatakan menjadi anak buah ataupun atasan tingkat kewilayahan, seperti Kapolsek, Kapolres hingga Direktur diterima sebagaimana amanah.

“Saya pegang teguh pesan mancuana (bahasa Wolio, Buton: orang tua, bapak) bahwa nikmati hasil keringatmu. Jangan mengambil hak orang lain. Ini pesan orang tua saya,” kata La Ode Aries alumni Akpol Tahun 1994.

Awam mengenal polisi identik dengan aparat penegak hukum. Menangkap orang (pelanggar hukum) itulah kerja polisi. Tetapi seiring waktu institusi kepolisian tidak pernah berhenti mereformasi diri sebagai pelayan masyarakat.

La Ode Aries yang mengawali karir korps Bayangkara tahun 1995 di Polres Fak Fak Papua tidak memiliki iming iming berlebihan.

“Bagi saya hidup ini biar mengalir seperti air. Apa yang ada di tangan kita itulah yang kita pertanggungjawabkan. Anak buah dan komandan adalah posisi dalam institusi. Sebagai abdi negara sama-sama memiliki tanggung jawab,” ujar putra dari pasangan La Ode Zainoeddin dan Tamriah.

Setelah meniti karir mulai dari Papua, Nanggoroe Aceh Darusalam, Jogya, Polda Metro Jaya  dan Mabes Polri hingga tahun 2009 mendapat tugas di kampung halaman di Polda Sulawesi Tenggara.

Kala itu La Ode Aries sebagai putra daerah memiliki tanggung jawab moril mencairkan dinamika kalangan mahasiswa dengan peran kepolisian sebagai penegak hukum, pelindung masyarakat dan pelayan masyarakat.

Pendekatan persuasif dibangun La Ode Aries dengan elemen organisasi kemahasiswaan, antara lain  Universitas Haluoleo, IAIN Kendari,  Universitas Muhamadyah Kendari, Universitas Sulawesi Tenggara dan perguruan tinggi lainya di daerah itu.

Dua tahun bertugas pada Direktorat Reserse Polda Sultra kemudian mengemban amanah sebagai Kapolres Kolaka Utara tahun 2011.

Polres pemekaran dari Polres Kolaka yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Selatan  tentu bergelimang keterbatasan.

Semangat kerja dan inovasi terus berkobar. Fasilitas kantor daerah otonom yang serba terbatas tidak menjadi hambatan melayani masyarakat yang heterogen.

“Keterbatasan itulah yang menjadi pemicu membuat terobosan agar kantor Polres Kolaka Utara berubah. Delapan puluh persen kantor Polres Kolaka Utara yang megah hari ini dibangun dengan sumber pembiayaan  swadaya,” kata suami dari Waode Ndolasi.

Berdasarkan perencanaan anggaran pembangunan Polres Kolaka Utara ditaksir Rp9 miliar bukanlah  dana sedikit.

“Saya tidak boleh serakah. Saya harus ingat pesan mancuana (bahasa Wolio, Buton:orang tua)  hidup harus bermanfaat untuk orang lain  dan negara ini. Itulah spirit saya,” kata ayah dari 3 orang anak tersebut.

Sinergi Berkelanjutan

Secara terpisah Gubernur Sulawesi Tenggara H. Ali Mazi, SH  mengatakan sinergitas jajaran Forkopimda yang  terjalin baik menstimilus kondusivitas daerah dalam menyelenggarakan pembangunan dan sosial kemasyarakatan.

“Sinergitas anggota Forkopimda Sultra yang baik adalah nilai yang tidak terukur.  Harmonisasi anggota Forkopimda dengan segenap elemen masyarakat Sultra wajib dipelihara,” kata Gubernur Ali Mazi pada suatu kesempatan.

Seperti sosok La Ode Aries patut mendapat apresiasi  atas kepiawaian memupuk silaturahmi dengan kalangan mahasiswa.

“Sedikit orang yang tahu bagaimana langkah-langkah  La Ode Aries menyerap aspirasi adik-adik mahasiswa. Sebagai putra daerah memiliki tanggung jawab moril mengeratkan elemen generasi muda intelektual dengan kepolisian,” kata  Ali Mazi.

Selain mampu membaur dengan masyarakat secara umum, La Ode Aries El Fathar juga akrab dengan kalangan jurnalis.

“La Ode Aries itu  bijaksana  dan hangat, khususnya dengan teman-teman pers,” kata Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Sultra, M Djufri Rachim.

Menurut Pemimpin Redaksi SultraKini.com ini, pers dan kepolisian sama-sama mengemban amanah publik pada  lini tugas dan tanggung jawab yang berbeda tetapi tidak terpisahkan dan beberapa pejabat di lingkungan Polda Sultra sangat memahami itu, mulai dari Kapolda Bapak Irjen Pol  Drs Yan Sultra Indrajaya, SH hingga jajarannya yang lain, termasuk Kombes Pol La Ode Aries El Fathar, S.IK.

Djufri yakin bahwa La Ode Aries mampu menyesuaikan diri dengan baik pada tempat tugas baru sebagai Direktur Narkoba  Polda Sulsel.

Laporan: Shen Keanu

  • Bagikan