Inovasi Horisontal Net: Solusi BAPPEDA Buton Utara dan LPPM UHO untuk Tingkatkan Budidaya Rumput Laut

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: BUTON UTARA-Kabupaten Buton Utara berpotensi menjadi pusat budidaya rumput laut dengan lahan seluas 1.916,49 hektare, tersebar di empat kecamatan. Namun, saat ini hanya 20% dari total potensi tersebut yang dimanfaatkan, yakni seluas 377 hektare. Penurunan harga dan beralihnya petani ke budidaya nilam turut memperburuk kondisi ini.

Selain harga yang rendah, kurangnya kebun bibit rumput laut juga menjadi masalah utama. Banyak petani menghadapi tantangan rumput laut yang hanyut akibat arus atau terkontaminasi lumut. Menanggapi persoalan ini, BAPPEDA Kabupaten Buton Utara bekerja sama dengan LPPM Universitas Halu Oleo (UHO) untuk membangun kebun bibit percontohan dengan menggunakan teknologi Horisontal Net. Program ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat Berbasis Kewilayahan yang didukung oleh Kemedikbudristek dan pendanaan dari BAPPEDA Buton Utara.

Prof. Ma’ruf Kasim, ketua tim dari LPPM UHO, bersama anggotanya Prof. La Baco Sudia, Ibu Nurdiana, dan Ibu Wardha Jalil (Universitas Dayanu Iksanuddin), turut mendorong partisipasi perempuan dalam budidaya rumput laut melalui program ini. Inovasi Horisontal Net diharapkan dapat meningkatkan produksi hingga 300% dan menjaga rumput laut dari kerusakan akibat arus laut, ikan, penyu, serta lumut. Teknologi ini juga ramah lingkungan, mudah dirakit, dan memiliki umur ekonomis yang panjang—pipa paralon bisa bertahan hingga lebih dari 10 tahun.

Selain manfaat lingkungan, penggunaan Horisontal Net di Kabupaten Buton Utara berpotensi mengurangi penggunaan botol plastik bekas dan tali nilon yang sering mencemari laut. Saat ini, metode budidaya longline yang lazim digunakan membutuhkan sekitar 226 ribu botol bekas setiap tahunnya hanya di Kabupaten Buton Utara. Dengan beralih ke Horisontal Net, daerah ini dapat menjadi contoh bagi Indonesia dan dunia dalam mengembangkan budidaya rumput laut yang lebih ramah lingkungan.

Dari segi ekonomi, investasi untuk 5 unit Horisontal Net dapat kembali dalam waktu satu tahun, dengan keuntungan yang bisa terus diperoleh dari penjualan bibit. Inovasi ini dianggap sebagai masa depan budidaya rumput laut, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di tingkat global.

  • Bagikan