SULTRAKINI.COM : KENDARI – Tewasnya personil Detasemen Gegana Satbrimobda Polda Sultra, Brigadir Muhammad Haidir, sangat disayangkan oleh banyak pihak. Sebab dalam pengenalan simulasi bahan peledak pada pelatihan Satpam yang digelar di Gedung Workshop Universitas Halu Oleo, Selasa (29/3/2016), pihak kepolisian menggunakan benda asli.Meledaknya bahan peledak jenis Granat tersebut, mengakibatkan 4 orang tewas dan 9 lainnya luka-luka, yang terdiri dari anggota Kepolisian dan Satpan UHO.Kapolda Sultra, Brigjend Pol Agung Sabar Santoso yang sempat hadir di TKP saat proses evakuasi korban berlangsung mengatakan, bahwa kejadian yang menewaskan anggotanya dan Satpam UHO tersebut tidak ada kesengajaan.\”Ini murni human error, kegiatan ini juga sebagai materi dalam pengenalan jenis bom kepada Satpam UHO,\” ungkapnya.Pelatihan satpam tersebut dimulai sejak 22 Maret dan harusnya berlangsung hingga 11 April 2016. Diikuti sebanyak 47 peserta dengan instruktur dari Satbrimobda Sultra.Hingga saat ini, insiden tersebut masih dalam penelusuran pihak Kepolisian untuk mengetahui penyebab pastinya.\”Terkait insiden ini akan kami selidiki,\” tutup Agung kepada awak media.(C)Editor: Gugus Suryaman
Insiden Bom UHO, Kapolda: Murni Human Error
- 6,183 dibaca