IPM Sultra 2019 Capai 71,20, BPS: Masuk Kategori Tinggi

  • Bagikan
Grafik IPM Sultra 2019. (Foto: Wa Rifin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Pembangunan manusia di Provinsi Sulawesi Tenggara terus mengalami kemajuan yang ditandai dengan terus meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2019 yang mencapai 71,20.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Muhammad Edy Mahmud, mengatakan angka tersebut meningkat sebesar 0,59 poin dibandingkan dengan IPM Sultra pada tahun 2018 yang sebesar 70,61. Sejak tahun 2018, status pembangunan manusia di Sultra telah mencapai level “tinggi”.

“IPM Sultra pada tahun 2019 tumbuh sebesar 0,84 persen dibandingkan tahun 2018, selama periode 2018 hingga 2019 komponen pembentuk IPM juga mengalami peningkatan,” kata Edy, Rabu (4/3/2020).

Tercatat tahun 2019 bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga 70,97 tahun, meningkat 0,25 tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan Anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk bersekolah selama 13,55 tahun, meningkat 0,02 tahun dibandingkan dengan tahun 2018.

“Sementara penduduk usia 25 tahun ke atas secara rata-rata telah menempuh pendidikan selama 8,91 tahun, meningkat 0,22 tahun dibandingkan tahun sebelumnya,” ucap Edy.

Edy menjelaskan, pembangunan manusia Sultra terus mengalami kemajuan selama periode 2011 hingga 2019. IPM Sultra meningkat dari 66,52 pada tahun 2011 menjadi 71,20 pada tahun 2019. Selama periode tersebut, IPM rata-rata tumbuh sebesar 0,84 persen per tahun.

IPM Sultra menunjukkan kemajuan yang besar, status pembangunan manusia mengalami peningkatan, pada periode 2011 hingga 2017 pembangunan manusia Sultra telah berstatus “sedang” sedang pada tahun 2018 sampai 2019 pembangunan manusia telah bersatus “tinggi”.

Sesuai data BPS pada tahun 2019, pencapaian pembangunan manusia di tingkat Sultra cukup bervariasi. IPM pada level kabupaten/kota berkisar antara 64,06 (Buton tengah) hingga 82,86 (Kota Kendari). Pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, umur Harapan Hidup saat lahir berkisar antara 67,50 (Buton Selatan dan Buton Tengah) hingga 73,52 (Kota Kendari).

“Sementara pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah berkisar antara 11,81 (Konawe Kepulauan) hingga 16,28 (Kota Kendari) serta rata-rata Lama Sekolah berkisar antara 6,77 (Muna Barat) hingga 11,94 (Kota Kendari),” ungkapnya.

Sedangkan pengeluaran per kapita level kabupaten/kota berkisar antara 6.832 juta rupiah (Konawe Kepulauan) hingga 14.392 juta rupiah (Kota Kendari).

Kemajuan pembangunan manusia pada tahun 2019 juga terlihat dari status pembangunan manusia di tingkat kabupaten/kota. Jumlah kabupaten yang berstatus“tinggi” sebanyak 3 kabupaten/kota (Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe, Kota Bau-Bau) dan 1 kota berstatus “sangat tinggi” yaitu Kota Kendari.

Untuk diketahui, pengeluaran per kapita harga konstan 2012 masyarakat telah mencapai Rp 9.436 juta pada tahun 2019, meningkat Rp 174 ribu dibandingkan tahun sebelumnya.

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidkan, dan sebagainya.

Laporan: Wa Rifin
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan