Jagung Petani Sultra akan Diserap 2,5 Ribu Ton di 2017

  • Bagikan
Kepala Divre Bulog Sultra, La Ode Amijaya Kamaluddin. (Foto: Nova Aliza/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Perum Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra), targetkan penyerapan jagung domestik 2,5 ribu ton tahun 2017. Meski bersifat penugasan, Bulog menggolongkan pembelian jagung petani ini bersifat komersial.

“Dari 2.500 ton itu, kita belum menyiapkan perkabupaten berapa yang harus dipenuhi. Jika target tersebut tercapai, kita masih bisa menaikkan menjadi 5 ribu hingga 10 ribu ton,” kata Kepala Divre Bulog Sultra, La Ode Amijaya Kamaluddin, Kamis (23/03/2017).

Bulog juga akan membeli jagung petani senilai Rp 3.150 per kilogram gram (kg) dengan kadar air 15 persen. Ketentuan tersebut sudah diatur dalam Permendag nomor 21 tahun 2016.

Ia mengakui Bulog masih terkendala dalam penyerapan jagung lokal, dikarenakan keterbatasan infrastruktur yang dimiliki petani seperti dryer (pengering) dan silo atau penyimpanan biji-bijian dari hasil pertanian. Hal itu terus diupayakan pihak pemerintah masing-masing daerah, misalnya di Kabupaten Konawe Selatan.

“Namun saat ini pemerintah daerah setempat, pihak Pemda Konsel masih mengupayakan untuk mencari lahan strategis membangun infrastruktur tersebut. Jika ia bersedia bekerjasama dengan Bulog, kami akan menyiapkan semuanya,” terangnya.

Untuk membeli jagung petani, Bulog Sultra tidak melakukan batasan. Asalkan pihak pemerintah dan petani harus peduli dengan aturan main terutama menjaga kualitas hasil panen.

“Kalau itu dilakukan dengan benar, maka akan mendapatkan hasil yang lebih baik juga. Untuk itu petani harus membiasakan jagung itu masak di pohon selama satu minggu. Jika kering di pohon maka kualitasnya akan jauh lebih bagus,” sarannya.

Laporan: Nova Aliza

  • Bagikan