Jalan Lombe-Tolandona Berbiaya Mahal, Bupati Minta Warga Ikhlaskan Lahan

  • Bagikan
Bupati Buton Tengah H. Samahuddin SE (Foto: Ali Tidar/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON TENGAH – Pengaspalan jalan Lombe-Tolandona rencananya disesuaikan dengan standar nasional. Bupati Buton Tengah, Samahuddin mengungkapkan, proyek ini akan berbiaya mahal agar awet sehingga menghemat anggaran dalam jangka panjang.

Proyek ini menelan anggaran Rp36 miliar, dengan spesifikasi lebar 10 meter, harga satuan per meter perseginya sekitar Rp2,8 juta. Jarak Lombe-Tolandona sekitar 18 kilometer.

“Aspalnya Hot Miks dan batu kerikilnya akan diambil dari luar Sulawesi Tenggara, yang berstandar nasional. Karena sebelum dipasarkan harus melalui uji lab,” rinci Samahuddin saat memberikan sambutan pada peresmian Gedung Sanggar Seni di Desa Wakeakea, Rabu (17/1/2017)

Alasannya, selain jalur Lombe-Tolandona merupakan jalan utama masuknya mobil besar, juga bisa menghemat anggaran karena penggunaan jalannya dapat dipakai dalam jangka waktu yang cukup lama.

“Daripada saya bikin yang murah, belum setahun sudah rusak, lebih baik ambil yang mahal tapi lama kita pakai, itu bisa menghemat anggaran,” ujar Samahuddin.

Dengan pelebaran jalan tersebut, tambah bupati definitif pertama di Buteng ini, tentu bakal mengambil lahan masyarakat. Untuk itu, dia mengharapkan masyarakat agar mengikhlaskan sedikit lahannya, tanpa meminta ganti rugi saat dilalui pelebaran jalan nanti.

“InsyaAlllah jalan Lombe-Tolandona bulan-bulan tiga (Maret.red) sudah akan dikerjakan. Olehnya itu saya minta kepada masyarakat di sini, apabila ada lahannya yang dikena pelebaran jalan, mohon diikhlaskan karena tidak ada ganti rugi, demi kemajuan daerah ini. Karena jalan ini bukan untuk bupati tapi untuk anak cucunya kedepan dan untuk kita semua,” tutup Samahuddin.

Laporan: Ali Tidar

  • Bagikan