Jalan Poros di Kecamatan Pondidaha Digenangi Air

  • Bagikan
Kondisi terkini jalan poros Kendari-Kolaka di Desa Hongoa, Rabu (12/6/2019). (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)
Kondisi terkini jalan poros Kendari-Kolaka di Desa Hongoa, Rabu (12/6/2019). (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara merembes ke jalan raya. Kondisi ini misalnya terjadi di Kecamatan Pondidaha yang merupakan jalan poros Kendari-Kolaka. Sejumlah warga pun mengambil keuntungan dari kondisi itu dengan menyediakan jasa penyeberangan kendaraan.

Jalan poros Kendari-Kolaka di Kecamatan Pondidaha kebanjiran hingga membuat kendaraan kesulitan melintas. Sebab, ketinggian air di atas 50 sentimeter. Hal tersebut dimanfaatkan sejumlah warga yang mengambil keuntungan dengan cara menyediakan jasa penyeberangan kendaraan menggunakan rakit.

Pengendaran yang tidak ingin kebanjiran harus mengeluarkan Rp 50 ribu untuk melintasi jalur tersebut. Misalnya dialami Helson. Pengendara ini hendak menuju wilayah Unaaha, Konawe. Namun di perjalanan dirinya kesulitan lantaran jalan sudah dipenuhi banjir. Terpaksa dirinya mengeluarkan duit untuk membayar jasa penyeberangan menggunakan rakit.

“Tadi saya dari Kendari, 50 ribu habis uangku di tiga titik desa yang banjir, kalau PP (pergi-pulang) siapkan seratus ribu,” ucap Helson, Selasa (12/6/2019).

Kondisi pinggir jalan di Desa Hongoa yang seperti aliran sungai, (Rabu 12/6/2019) (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)

Pantauan Sultrakini.com, sedikitnya tiga desa terdampak banjir di Kecamatan Pondidaha, yaitu Amesiu, Hongoa, dan Wawoone. ketinggian air di wilayah itu di atas 50 sentimeter.

Jalur di tiga desa tersebut masih bisa dilewati kendaraan roda empat. Tetapi tidak untuk kendaraan roda dua. Kendaraan dimungkinkan mogok di jalanan. Tidak jarang, sejumlah sepeda motor nekad mengarungi banjir, beberapa di antara mereka berhasil lolos, namun ada pula berakhir di tengah jalan. Bahkan, sejumlah truk besar ikut mogok saat memaksa melintas.

Di Desa Amesiu terdapat jasa katinting untuk menyeberangkan sepeda motor dengan harga Rp 10.000. Sementara Desa Hongoa dan Desa Wawoone dapat menggunakan jasa mobil bak terbuka atau sejenisnya yang masing-masing desa dikenai Rp 20.000.

Pengendara masih memiliki jalur alternatif, yakni melewati Jalan Sintesa meski becek atau tetap berada di jalur itu namun menggunakan jasa penyeberangan Rp 5.000.

Banjir juga menggenangi jalan poros di Kecamatan Sampara, tepatnya depan Pasar Sampara. Namun, pengguna jalan masih bisa melewati jalur ini.

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Sarini Ido

  • Bagikan