Jambi Darurat Karhutla, BNPB Kirim 3 Pesawat Khusus

  • Bagikan
Jambi Darurat Karhutla, BNPB Kirim 3 Pesawat Khusus foto google image.com

SULTRAKINI.COM: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan akan mengirim tiga pesawat helikopter khusus untuk membantu proses pemadaman apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Ini sebagai bentuk bantuan atas penetapan status siaga darurat Karhutla di Jambi oleh Gubernur Zumi Zola belum lama ini.

Menurut Kepala BPBD Jambi, Hamdan, helikopter khusus tersebut akan tiba di Jambi pada Rabu pekan ini. Satu unit adalah jenis helikopter pemantau. Sementara, dua helikopter lainnya adalah jenis ‘water bombing’ atau helikopter penyemprot air.

“Hari Rabu nanti datang dua unit heli. Satu lainnya masih dalam proses,” ujar Hamdan, Senin, 17 Juli 2017.

Ia mengatakan, penetapan status Karhutla di Jambi berlangsung hingga satu bulan ke depan. Untuk kemudian akan dievaluasi bersama tim terkait. Apabila kondisi tidak memungkinkan, maka status siaga darurat bisa diperpanjang kembali.

Sejak Senin 3 Juli 2017 lalu, Gubernur Jambi Zumi Zola resmi menandatangani penetapan status siaga darurat Karhutla di Provinsi Jambi.

Menurut Zumi Zola, sebelum ini beberapa kabupaten di Jambi sudah terlebih dahulu menyatakan siaga darurat Karhutla, seperti Kabupaten Muarojambi, Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), dan Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar). Beberapa titik kebakaran terkini juga terpantau di Kabupaten Batanghari dan Tebo.

Namun demikian, kata Zola, beberapa titik kebakaran bisa diatasi dengan sigap oleh Satgas Karhutla Provinsi Jambi. Fokus penanganan kebakaran lahan sebagian besar masih berada di lahan gambut. Sejumlah posko siaga Karhutla juga sudah didirikan di sejumlah titik wilayah rawan kebakaran.

“Status siaga darurat karhutla sudah dilaporkan ke BNPB. Selanjutnya akan digelar rapat seluruh instansi terkait. Bantuan heli dari BNPB juga akan disiagakan untuk memantau kondisi di lapangan,” ujar Zumi Zola.

Bencana karhutla sudah menjadi bencana tahunan di Provinsi Jambi, khususnya saat musim kemarau tiba. Terparah terjadi pada 2015 lalu, Pemprov Jambi mencatat ada sekitar 90 ribu warga di daerah ini terpapar kabut asap akibat karhutla. Sementara, 30 ribu hektare hutan, lahan dan kawasan perkebunan terbakar.

Liputan6.com

  • Bagikan