Januari 2022: Temuan Kasus DBD di Konawe 10 Kasus

  • Bagikan
Fogging Dinkes Kabupaten Konawe mencegah penyebaran DBD. (Foto: Hasrul Tamrin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Sejak Januari 2022, Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe menemukan 10 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah setempat. Menyikapi hal itu upaya Fogging pun mulai dilakukan.

Programer DBD Dinas Kesehatan Konawe, Syamsul Bahril mengatakan, berdasarkan data temuan yang telah dihimpun tercatat ada 10 kasus DBD ditemukan sejak memasuki Januari 2022 dan tersebar dibeberapa wilayah yakni di wilayah Kecamatan Morosi, Wonggeduku Barat, Unaaha, dan Amonggedo. Mayoritas para pasien tersebut berumur 20 hingga 30 tahun ke atas.

“Pada awal tahun 2022 ini sudah ada 10 kasus yang ditemukan, sedangkan selama 2021 lalu sebanyak 35 kasus 2 orang meninggal dan itu hampir semua wilayah Konawe yang terdampar kasus DBD,” ungkapnya, Selasa (8 Maret 2022).

Dikatakan Syamsul, untuk mencegah laju penyebaran penyakit mematikan tersebut, pihak Dinkes telah berupaya melakukan tindakan sedini mungkin dengan cara melakukan pengasapan atau Fogging dengan bahan pestisida yang bertujuan membunuh nyamuk secara luas.

“Kita sudah mulai melakukan Fogging di daerah yang ada temuan kasus DBD itu, serta mengedukasi masyarakat pentingnya penerapan pola hidup 3M,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Konawe, Mawar Taligana mengatakan, meningkatnya kasus DBD ini karena memasuki musim penghujan sehingga menyebabkan banyak jentik nyamuk atau proses berkembangnya nyamuk Aedes Aegypty meningkat.

Sehingga itu, dilakukan upaya Fougging sedini mungkin untuk mencegah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk itu berkembang. Apalagi pada saat memasuki musim penghujan perkembangan nyamuk Aedes Aegypty sangat cepat.

Selain pengasapan atau Fogging, dari pihak Puskesmas juga terus mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, dengan membersihkan area-area yang disinyalir tempat berkembangnya nyamuk tersebut.

“Pemberantasan jentik nyamuk, langkah awal dan cara paling efektif untuk menekan penyebaran deman berdarah,” tutup Mawar Taligana.

Laporan: Hasrul Tamrin

  • Bagikan