Jawaban Dinas Pariwisata Buton Soal Foto Iklan Festival Budaya Tua

  • Bagikan
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buton, La Ode Abdul Zainuddin Napa. (Foto: La Ode Ali/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: BUTON – Dugaan mengambil karya orang lain dalam bentuk foto pada iklan publikasi Festival Budaya Tua Buton, ditanggapi Dinas Pariwisata setempat sebagai kewenangan Kementerian Pariwisata RI. La Ode Abdul Zainuddin Napa, selaku Kepala Dinas Pariwisata Buton menyatakan foto dalam iklan umbul-umbul festival diperoleh dari Google yang kemudian dibuat oleh Kemenpar sebagai materi gambar.

“Perlu diketahui bantuan promosi baik dalam bentuk visual maupun dalam bentuk cetak itukan lebih banyak dibantu oleh Kementerian Pariwisata, kita kan dapat bantuan dari Kemenpar seperti umbul-umbul sekitar 200 lembar, jadi umbul-umbul yang dicetak Kemenpar itu bukan dari bahan foto kami, tapi setelah saya cek di EO nya yang cetak dia ambil di Google,” terang Zainuddin Napa kepada SultraKini.Com melalui sambungan telepon, Sabtu (26/8/2017).

(Baca: Publikasi Festival Budaya Tua Buton Diduga Gunakan Foto Tak Seizin Pemiliknya)

Menurutnya, foto kiriman Kemenpar adalah foto pada tahun 2015 dan tahun 2016 yang akan dipromosikan pada festival, dan yang dicetak oleh Kemenpar itu bukanlah hasil karya Pemda Buton. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak, sebab even tersebut merupakan tingkat nasional dan Kemenpar yang mempunyai proyek untuk mencetak umbul-umbul.

“Kami tidak bisa cek karena itu haknya mereka, mereka punya proyek, kita tidak bisa menolak karena even ini bukan statusnya even daerah. Hanya secara kebetulan berada di Pasarwajo dan yang bawah umbul- umbul itu bukan dikirim atau atas pesanan kami, tapi diantar langsung sama EO nya, dia datang pada 16 Agustus dan waktu itu posisi dalam karung, saya hanya fasilitasi menyuruh orang untuk pasang umbul-umbul itu termasuk titik-titiknya mereka yang tentukan,” jelas Zainuddin Napa.

Apabila pemilik foto mengatakan bahwa Pemda Buton dalam hal ini Dinas Pariwisata tidak mempunyai etika apalagi tidak menghargai karya orang lain, sebab Festival Budaya Tua Buton bukan even mencari keuntungan, tapi untuk kepentingan dan kemajuan daerah. Kendati demikian pihaknya atas nama Kemenpar khususnya Pemda Buton meminta maaf jika selama kegiatan ada pihak yang merasa dirugikan.

“Makanya saya rasa sangat naif kalau harus mengatakan Pemda Buton dalam hal ini Dinas Pariwisata tidak punya etika, kami tahu juga itu etika apalagi ini even budaya. Kita juga sangat memahami karyanya orang, tapikan kita tidak tahu itu dia muncul dari Jakarta apalagi foto yang dimuat itu sudah pernah dimuat di majalah berarti sudah milik publik, tapi diluar konteks itu kalau memang merasa keberatan, saya juga atas nama Kemenpar lebih-lebih Pemda Buton menyampaikan permohonan maaf,” ujar Zainuddin Napa.

Dia menambahkan, untuk membuktikan kebenaran bahwa umbul-umbul yang merupakan banner publikasi tersebut bukan Pemda Buton yang cetak, Zainuddin menyarankan agar dicek pada percetakan di Kota Baubau yaitu Percetakan Kara, Media Print, dan Percetakan Warna.

“Jadi menurut saya ngga usah diperdebatkan dan saya juga ucapkan terima kasih kepada pemilik foto itu, karena karyanya dipublikasikan dan menjadi perhatian Kemenpar,” tambahnya.

Laporan: La Ode Ali

  • Bagikan