Jelang Idul Adha, Sapi di Sultra Diborong Pembeli Asal Makassar

  • Bagikan
Persaingan dengan pembeli sapi lintas kepulauan, pengusaha sapi lokal tercekik.Foto: Rian Adriansyah/SULTRAKINI.COM

SULTRAKINI.COM: KENDARI – Jelang Idul Adha 1437 H, peternak sapi di Sulawesi Tenggara harus bersaing ketat dengan pengusaha sejenis asal Makassar, Sulawesi Selatan. Sebab para pengusaha tersebut membeli sapi dari masyarakat yang ada di Sultra, sehingga para pengusaha lokal kehabisan stok.

Harga yang tinggi yang ditawarkan pengusaha asal Makassar itu membuat masyarakat yang memiliki sapi tergiur untuk menjualnya.

“Pembeli dari Makassar berani tawar harga tinggi, kita disini bawa mobil open cup, mereka dari sana bawa mobil Fuso, makanya kita bersaing untuk dapatkan sapi dari masyarakat yang mau jual,” pungkasnya.

Salah satu pengusaha sapi lokal, Peter Supit, mengaku kekurangan stok sapi untuk memenuhi permintaan hewan kurban ini jelang Hari Raya Qurban.

“Saya hanya sediakan 40 ekor saja di Tahun ini. Stock sapi kurang karena pembeli dari Makassar mendominasi sehingga harganya bervariasi,” ungkap Peter saat diwawancara di kandang sapi miliknya, Jalan R. Suprapto, Kelurahan Tobuha, Kecamatan Puuwatu, Senin (29/8/2016).

Peter mengaku, sapi yang dijualnya paling tinggi seharga Rp 17,5 juta dan yang paling rendah Rp 7 juta. Keuntungan yang bersih yang didapatnya sekitar Rp 2,5 juta. Untuk membantu usahanya, Peter mempekerjakan enam orang karyawan yang digajih Rp 1,6 juta perbulannya.

Untuk mengatasi kekurangan stok ini, Peter bahkan harus ekspedisi lintas kabupaten hingga ke Ereke Buton Utara, Raha, dan Punggaluku Konawe Selatan dan sejumlah tempat lainnya dengan harga Rp 5 juta hingga Rp 15 juta per ekornya.

  • Bagikan