Jelang Malam Tahun Baru, Kondom Laris di Konawe

  • Bagikan
Ilustrasi Kondom. (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)
Ilustrasi Kondom. (Foto: Ulul Azmi/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KONAWE – Menjelang malam tahun baru 2020, ada barang yang ikutan laris terjual selain kembang api dan terompet, yakni alat kontrasepsi yang berupa kondom.

Salah satu penjaga apotik di Konawe yang enggan disebutkan namanya menuturkan, penjualan kondom dan tisu super magic mengalami peningkatan.

“Kalau bulan-bulan sebelumnya, kondom rata-rata terjual 5 perbulan. Sedangkan bulan ini utamanya minggu-minggu menjelang tahun baru, kondom dan tisu magic yang laris. Kondom ada 6 kotak isi 12 dan 21 tisu magic,” tuturnya (31/12/2019).

Adapun kebanyakan pembeli kondom tersebut, katanya, kebanyakan lelaki usia 30 tahun ke atas dan pemuda hanya beberapa saja.

“Kebanyakan laki-laki usia 30an ke atas, pemuda hanya beberapa, kalau wanita 2 atau 3 orang yang beli, sekitar itu,” tambahnya.

Salah seorang pemuda yang enggan disebutkan namanya mengatakan pergaulan bebas di malam tahun baru telah menjadi hal yang lumrah.

“Kalau yang pergaulan bebas menjelang tahun baru, saya dan teman-teman biasa lakukan. Tahun lalu saya rayakan di perkemahan. Di malam bergantian tahun, saya dan pacar saya melakukan hubungan badan, kita cari rumah yang tidak berpenghuni terus melakukan itu. saya tidak pakai kondom, tapi teman-teman saya pakai, biasa mereka lakukan seks sama kenalan perempuan yang mereka ketemukan di keramaian kembang api, terus ajak jalan ke tempat dimana mereka bisa lakukan seks,” terangnya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Konawe, Syahrul, mengatakan bahwa seks bebas di kalangan pemuda Konawe terbilang biasa atau tidak menonjol.

“Kita tidak akan melihat pemuda/pemudi yang ciuman di tempat umum, kalau yang sembunyi-sembunyi Wallahu a’lam. Konawe itu sempit, kalau kita jalan pasti kita kenal-kenalji orangnya, kemungkinan mereka tidak lakukan hal itu. Kita juga berada di wilayah hukum, kalau mereka melakukan seks bebas di tempat umum lalu diviralkan, mereka juga akan dikenakan sanksi, jadi mereka akan takut dengan perbuatan-perbuatan asusila,” pungkasnya.

Laporan: Ulul Azmi
Editor: Habiruddin Daeng

  • Bagikan