SULTRAKINI.COM: KENDARI– Menjelang perayaan Natal dan pergantian tahun, harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Tradisional Basah Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengalami kenaikan signifikan. Beberapa bahan pokok seperti bawang merah, cabai rawit, tomat, dan cabai keriting tercatat naik hingga 10–40 persen.
Kenaikan harga bawang merah mencapai 10 persen, dari Rp 35 ribu menjadi Rp 45 ribu per kilogram. Sementara itu, cabai rawit mengalami lonjakan hingga 40 persen, dari Rp 80 ribu menjadi Rp 120 ribu per kilogram. Tomat juga naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram, dan harga cabai keriting melonjak menjadi Rp 80 ribu per kilogram.
Menurut para pedagang, kenaikan harga ini mulai terjadi sejak awal Desember akibat pasokan yang menipis. Kondisi ini disebabkan oleh musim kemarau yang mengakibatkan banyak petani lokal mengalami gagal panen.
“Pasokan cabai di sini sudah mulai berkurang karena banyak petani yang gagal panen. Kami terpaksa mengambil stok dari Makassar. Kalau stok dari sana habis, harganya bisa naik lagi hingga Rp 180 ribu per kilogram,” ujar Rudi, seorang pedagang di Pasar Mandonga, Jumat (20/12/2024).
Pedagang memperkirakan harga akan terus naik hingga puncak perayaan Natal dan Tahun Baru 2024–2025. “Biasanya harga terus naik sampai Natal dan tahun baru. Setelah itu, baru mulai turun lagi,” tambahnya.
Kenaikan harga ini menjadi perhatian pedagang, yang berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga bahan pokok. Hal ini dianggap penting untuk menjaga daya beli masyarakat yang cenderung menurun akibat lonjakan harga.
“Kami berharap pemerintah bisa membantu menstabilkan harga agar tidak terlalu mahal, sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga,” tutup Rudi.
Pemerintah daerah diharapkan segera mengantisipasi kenaikan harga ini dengan memastikan pasokan bahan pokok mencukupi dan mengintervensi jika diperlukan. Langkah ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat menjelang hari-hari besar keagamaan.
Laporan: Riswan