Jelang PSU Muna Makin Panas, Dua Kubu Bentrok

  • Bagikan
Mobil yang dirusaki massa saat bentrok Jumat dini hari. (Foto: Anuardin/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: MUNA – Lagi-lagi pihak kepolisian kembali dibuat repot oleh kedua simpatisan calon Bupati Muna, pasangan nomor 1 Rusman Emba-Malik Ditu (Rumah Kita) dan nomor 3 LM Baharuddin–La Pili (Dokter Pilihanku). Jumat (18/03/2016) dini dari, kedua kubu terlibat bentrok.Peristiwa ini terjadi di Lorong Empang Kelurahan Raha 1 Kecamatan Katobu.
Menurut anggota tim Satgas Paslon nomor 3, kejadian ini bermula saat mereka berkunjung ke posko pemenangan di Lorong Empang Kelurahan Raha 1 menumpangi tiga mobil. Setiba di posko, mereka mengobrol sesama pendukung Paslon nomor 3, yang juga warga setempat.Setelah beberapa jam di posko itu, tim satgas ini meninggalkan posko dengan mengambil jalur menuju Pasar Empang tembusan Desa Lagasa.“Rencananya kita mau pulang mi dan kita mau lewat pasar. Tapi saat kita mau kembali, tiba-tiba ada yang datangi kita, langsung dia cabut parangnya baru dia hantam mobil. Saat itu kita langsung kaget, langsung kita keluar. Bukan saja itu, kita dilempari dengan hujan batu,” terang salah seorang diantara Satgas ini.Menurutnya, mereka tidak membawa senjata tajam. Adapun ditemukannya senjata tajam dalam mobil, kata pria yang tak mau menyebutkan identitasnya kepada wartawan, sengaja disimpan oleh pelaku pengrusakan mobil.“Kita tidak bawa senjata tajam atau parang, kalau polisi dapat parang di mobilnya kita, berarti kami curiga ada yang mau jebak kita dengan menyimpan parang di dalam mobil, baru seolah-olah kita bawa parang di mobil. Kami minta polisi harus profesional dalam menangani masalah ini,” ujarnya.Saat kejadian itu, satu dari mereka yang akrab dengan panggilan Mas Ido, mengalami penganiayaan hingga terluka dengan 12 jahitan di kepalanya. Korban kini sedang dirawat di rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Muna.Tak hanya itu, dua kendaraan roda empat yang digunakan oleh tim sukses ini hancur, diduga dirusaki oleh rivalnya, pendukung nomor urut 1.Kapolres Muna, AKBP Yudith Satriya saat dikonfirmasi membenarkan adanya keributan tersebut. Menurutnya, kejadian ini bermula dari laporan yang diterima pihak kepolisian, tentang adanya penikaman di Alun-alun Kota Raha. Dimana pelaku menggunakan mobil.Kemudian pelaku melarikan diri, namun korban mengenali sopir mobil pelaku. Atas kejadian tersebut, korban melapor ke Polsek Katobu dan anggota Polsek mengejarnya hingga ke Lorong Empang.“Awalnya ada laporan penikaman di alun-alun, tersangkanya menggunakan mobil dan bertopeng, korban mengenali drivernya. Kemudian mereka melarikan diri, dan korban melaporkan ke Polsek,\” tutur Yudith.Anggota Polsek lantas mengejar terduga pelaku tersebut. Kebetulan, Kapolsek saat itu berada di Lorong Empang sehabis berpatroli. Ternyata ada tiga mobil termasuk salah satu mobil tersangka, masuk ke daerah Empang sekitar pukul 1:00 Wita dini hari.Karena warga Empang melihat mereka bukan orang setempat, sehingga mobil pun diberhentikan. Lalu keluarlah para penghuni mobil itu dengan membawa senjata tajam sekitar 15 orang.\”Otomatis masyarakat tersebut kaget, wah ini kita mau diserang. Akhirnya mereka (warga empang-red) melakukan pelemparan di mobil tersebut, sehingga 15 orang ini kabur. Ada yang tetinggal dalam mobil sehingga terkena lemparan batu sehingga dibawa di rumah sakit,\” kata Yudith.Tak lama kemudian, anggota Polres datang untuk berusaha melerai dan mengamankan mobil. Namun karena massa lebih banyak, sehingga mobil tersebut menjadi hancur. Sementara itu otak pelaku pengrusakan mobil berinisial LO, kini diamankan di Mapolres Muna.”Yang pelaku pengrusakan kami sudah amankan satu orang. Tinggal kami kembangkan siapa-siapa saja pelaku pengrusakan. Barang bukti berupa parang samurai, pipa dan jaket hitam ditemukan dalam mobil,” terangnya.Sedangkan saksi penikaman berinisial LA, akan dipanggil untuk diperiksa. Pihak kepolisian telah menyampaikan menghadirkan LA, karena dianggap mengetahui pelaku.“Untuk saksi penikaman di alun-alun berinisial LA akan dipanggil di Polres untuk dimintai keterangannya. Karena LA dianggap mengetahui siapa pelaku penikaman. Saksi LA ini dia tau siapa yang menikam karena korban tau LA ini,” terang KapolresSementara itu korban penikaman, berinisial AS, sedang dirawat di Rumah Sakit. Sayangnya korban belum diketahui asalnya, apakah dari kawasan Empang atau bukan.”Saksi penikaman ini orang Empang juga, sedangkan dalam mobil itu bukan saja orang Empang tapi ada orang luar,” kata Kapolres.Atas kejadian ini, pihak kepolisian akan meningkatkan pengamanan di wilayah Empang Kelurahan Raha 1 Kecamatan Katobu. Kepolisian juga akan membuat Pos Pengamanan, karena tempat kejadian ini merupakan lokasi PSU Pilkada Muna yang akan digelar 22 Maret mendatang.Selain itu, Polres Muna juga menambah personil 1 SSK dari Polda termasuk peralatan khusus.”Kita akan meningkatkan pengamanan di sana (Empang-red) dan kami juga akan bangun pos. Kami juga akan mempertebal patroli dalam kota termasuk di Kelurahan Wamponiki dan kami juga ada penambahan personil 1 SSK dari Polda, mereka akan tiba hari Minggu,” kata Kapolres.(C)Editor: Gugus Suryaman

  • Bagikan