Jembatan Penghubung Desa Mandiodo Bahayakan Pengendara

  • Bagikan

SULTRAKINI.COM: KONUT – Jembatan penghubung Desa Mandiodo, Tapumea dan Tapunggaya di Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara bahayakan warga yang berkendara melewati jalan tersebut. Sebab sejak jembatan tersebut ambruk beberapa tahun lalu hanya menggunakan batang pohon kalapa sebagai jembatan sementara.

Sementara itu, karena sudah cukup lamanya digunakan dan banyaknya pengendara yang lewat membuat jembatan pohon kelapa ini mulai lapuk. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan mengingat jalur itu merupakan satu-satunya akses menuju ketiga desa tersebut.

Salah seorang Warga Mandiondo, Leo ditemui saat melintas jembatan tersebut mengungkapkan jika jembatan tersebut sudah tidak layak digunakan. “Kita juga mulai mi takut takut lewati ini jembatan, selain batang pohonnya yang bulat sehingga ban motor, suka tergelincir, dan juga sudah mulai lapuk,” kata Leo.

Sementara itu Kepala Desa Mandiodo, Adam Adhad membenarkan jika jembatan yang berada di desanya itu sudah mulai lapuk dan tidak layak untuk di gunakan.

“Sebenarnya jembatan itu, sudah tidak bisa lagi digunakan, tapi mau bagaimana hanya itu salah satu akses yang menghubungkan Desa Mandiodo,Tapumea, dan Tapunggaya,” katanya.

Adam menilai, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara kurang memperhatikan jembatan tersebut. Sebab meski jembatan tersebut sudah pernah ambruk, namun bukannya dibuat permanen tapi malahan dibuatkan dari pohon kelapa.

“Sudah pernah kita usulkan untuk di buat permanen,tapi hingga kini belum terealisasi,” ungkapnya.

Ia juga sempat menyinggung adanya dua orang anggota DPRD yang kerap sering melintasi jembatan tersebut. “Padahal ada dua Anggota DPRD yang sering melewati jembatan tersebut,” kesalnya.

Dari amatan SULTRAKINI.COM, pengadara yang akan melintasi jembatan harus ekstra hati hati mengingat batang pohon kelapa yang bulat sehingga ban motor mudah tergelincir. Bahkan untuk kendaraan roda empat jika ada yang mau melewati harus ada satu orang yang turun menuntun sopir agar ban mobil tidak tergelincir.

Reporter : Arifin Lapotende

  • Bagikan