Jenazah Almarhum Firdaus Diautopsi, Keluarga Duga Pelaku Pembunuhan Lebih Dari Satu

  • Bagikan
Jenazah almarhum Firdaus saat dilakukan proses autopsi. (Foto: Hasrianti/SULTRAKINI.COM)
Jenazah almarhum Firdaus saat dilakukan proses autopsi. (Foto: Hasrianti/SULTRAKINI.COM)

SULTRAKINI.COM: KOLAKA – Jazad korban dugaan pembunuhan Staf Pengadilan Agama Kabupaten Kolaka Firdaus (37) yang dilakukan tersangka Zainuddin tiga bulan lalu di kawasan Pantai Wisata Kuliner Kolaka digali kembali di tempat Pemakaman Umum Jalan Abadi Kelurahan Sea, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka untuk keperluan autopsi pada Senin pagi, 12 September 2022 sekira pukul 08.30-12.00 Wita.

Penggalian tersebut dilakukan atas permintaan keluarga korban guna menyelidiki lebih jauh penyebab pasti meninggalnya almarhum. Autopsi dilakukan sebab pihak keluarga korban masih meragukan sebab-sebab kematian korban dan tanda luka fisik yang ada di jazad korban.

Kuasa hukum keluarga korban, Awaluddin, mengatakan terima kasih kepada pihak kepolisian yang memenuhi permintaan kliennya untuk dilakukan proses autopsi.

“Pada autopsi ini kami tetap optimistis dan meyakini pelaku pembunuhan korban lebih dari satu orang, karena berdasarkan rekonstruksi dengan autopsi berbeda, pada rekonstruksi hanya dua kali adegan tusukan tapi pada saat autopsi terdapat 10 luka. Luka sebanyak itu siapa yang lakukan, kami harapkan dengan autopsi ini, kejanggalan segera terungkap,” katanya.

(Baca: Pihak Keluarga Tidak Terima, Korban Tewas Sangat Mengenaskan Hingga Ajukan Outopsi)

Paman korban, Mukrim, menguraikan pengamatannya saat autopsi berlangsung terdapat kejanggalan baru, karena banyaknya luka. Diantaranya, tiga luka tusukan di depan, di belakang satu tusukan, di bawah kaki satu, dan sayatan di lengan kiri. Rupanya tusukan tersebut tembus ke uluh hati dan tulang patah di bawa ketiak, untuk sayatan telapak tangan itu putus, dan kepala botak seperti sudah dicukur.

“Berdasarkan luka- luka pada tubuh jenazah yang lebih banyak terlihat saat autopsi kami menyimpulkan pelakunya lebih satu orang, kami harapkan dengan autopsi ini bisa terkuak segala kejanggalan selama ini,” tegasnya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, mengenai  penemuan jenazah Firdaus di kecamatan lain (wilayah pantai Kayuangin Kecamatan Samaturu Kolaka) ia harapkan kepolisian menyelidikinya lebih masif, karena secara logika tidak mungkin jenazah hanyut hingga ke pantai Kayuangin padahal banyak bentangan rumput laut di sepanjang pantai.

“Mestinya tersangkut di bentangan tali rumput laut bukan malah terdampar dibibir pantai wisata Kayuangin,” bebernya.

Dokter Ahli Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, Raja Al Fath Widyaswara Sp. F, M. saat dimintai keterangan hasil autopsi pada jasad Firdaus mengatakan pihaknya akan memberikan hasilnya pada Polres Kolaka.

“Datanya nanti ya di Polres Kolaka,” singkatnya.

Sementara itu pihak kepolisian Resort Kolaka menjelaskan pihaknya melakukan autopsi atas permintaan keluarga korban hasil nantinya menunggu keterangan dari Dokkes Polda Sultra.

“Kegiatan autopsi dilaksanakan oleh Sat Reskrim Polres Kolaka atas permintaan keluarga besar almarhum, sebagai prosuder untuk mengetahui penyebab pasti kematian Almarhum Firdaus, untuk selanjutnya menunggu hasil dari Tim Dokkes Polda Sultra,” ucap AKBP Resza Kapolres Kolaka melalui Paur Humas AIPDA Riswand.

Dalam giat autopsi dipimpin oleh Tim Dokkes Polda Sultra Ps, Kaur Doksik Subbidokpol Penata, dr. Sri Wulan Machmud di dampingi oleh AIPDA Ridwan Benhur, AIPDA Mustakim, BRIPDA Peter Ari Sandi, Pengda TK I Rudi Lataoso, Kasi Dokkes Polres Kolaka IPDA dr. Reski Wolivia. (B)

(Baca juga: Keluarga dan Kuasa Hukum Tolak Reka Ulang Pembunuhan, Ditemukan Banyak Kejanggalan)

Laporan: Hasrianti 
Editor: Hasrul Tamrin

  • Bagikan