SULTRAKINI.COM: KENDARI – Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi Covid-19, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan pasar modal syariah Indonesia dapat terus mengalami pertumbuhan.
Data BEI per Agustus 2020 menunjukan, pasar saham syariah di Indonesia mendominasi dengan persentase jumlah saham syariah 63 persen dari total saham yang tercatat di BEI.
P.H. Kepala Kantor Perwakilan BEI Sulawesi Tenggara, Ricky, mengatakan kapitalisasi pasar saham syariah sebesar 50 persen, volume perdagangan saham syariah sebesar 65 persen, frekuensi perdagangan saham syariah 68 persen.
“Nilai transaksi perdagangan saham syariah sebesar 52 persen dari total perdagangan saham di BEI. Di Sultra sendiri per Agustus 2020 terdapat 4.668 investor (648 investor di antaranya merupakan investor pasar modal syariah), jadi sekitar 13,8 persen merupakan investor pasar modal syariah,” jelas Ricky, Selasa (15/9/2020).
Ditambahkannya, secara nasional perbandingan antara investor pasar modal syariah dengan pasar modal secara keseluruhan masih berkisar 5,9 persen, namun di Sultra sendiri nilainya mencapai 13,8 persen yang mengambarkan pasar modal syariah di Sultra cukup diminati dibandingkan dengan provinsi lainnya.
Pencapaian tersebut, kata Ricky, BEI secara konsisten berhasil memberikan pertumbuhan yang baik bagi perkembangan pasar modal syariah di Indonesia dalam sembilan tahun terakhir dengan melakukan berbagai inisiatif dan kegiatan pengembangan bersama para stakeholders, tidak hanya untuk mengupayakan peningkatan pasar namun menjaga agar tetap sesuai dengan kaidah syariah yang diwujudkan dalam beberapa pencapaian.
“Pasar modal syariah Indonesia masih menjadi yang paling inovatif dan satu-satunya di dunia yang memiliki produk terlengkap dan mengintegrasikan investasi syariah di pasar modal serta filantropi
Islam,” ujarnya.
Selain memiliki produk investasi wakaf saham, zakat saham, sedekah saham, dan wakaf sukuk, Pasar modal syariah Indonesia memiliki sukuk yang merupakan sukuk wakaf pertama di dunia.
Dalam capaiannya selama empat tahun terakhir, pasar modal syariah Indonesia menunjukkan kinerja pertumbuhan jumlah investor saham syariah sangat signifikan. Tercatat di BEI, jumlah investor saham syariah di Indonesia meningkat 536 persen. Di mana per Agustus 2020, investor saham syariah mencapai 78.199 investor atau sekitar 5,9 persen dari total investor saham Indonesia.
“BEI terus melakukan inovasi bagi edukasi pasar modal syariah. Salah satunya menyediakan sarana edukasi secara virtual, serta memiliki platform kegiatan literasi dan inklusi yang terintegrasi bernama Sharia Investment Week (SIW),” terangnya.
Di Sultra-untuk mengembangkan pasar saham syariah Indonesia dilakukan dengan mendirikan empat Galeri Investasi Syariah, yaitu Galeri Investasi Syariah STIE66 Kendari, Galeri Investasi Syariah IAIN Kendari, Galeri Investasi Syariah Universitas Muhammadiyah Kendari, dan Galeri Investasi Syariah Universitas Muhammadiyah Buton.
Ricky menilai pasar saham syariah Indonesia akan terus berkembang sebab terbukti dengan meningkatnya jumlah investor dan nilai transaksi sejak awal pandemi ini. (C)
Laporan: Wa Rifin
Editor: Sarini Ido