SULTRAKINI.COM: BUTON TENGAH – Kabupaten Buton Tengah menjadi salah satu dari tiga kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara yang dinyatakan lolos seleksi pelaksana Program Sekolah Penggerak (PSP) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) tahun 2021.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buton Tengah, Abdullah mengatakan tiga kabupaten yang lolos seleksi diantaranya Buton, Kolaka Utara, dan Buton Tengah sendiri.
“Dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia yang mengikuti program ini, terpilih sebanyak 110 kabupaten yang diseleksi secara during oleh Kementerian dan Buteng menjadi salah satunya” ungkap Abdullah, Sabtu (22/5/2021).
Terdapat 10 sekolah di Buteng yang lolos seleksi pelaksana PSP tahun 2021 ini diantaranya 2 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 5 Sekolah Dasar dan 3 Sekolah Menengah Pertama.
Kata Abdullah, sepuluh sekolah itu berdasarkan surat keputusan Jendral Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah tentang penetapan satuan pendidikan pelaksana program sekolah penggerak Nomor: 6555/C/HK.00/2021.
Terhadap hasil tersebut, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah menandatangani nota kesepahaman dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan termuat dalam Nomor : 01.15/I/NK/2021, Nomor : 130/2/MOU/2021.
“Adapun tindaklanjut ini merupakan komitmen bapak Samahuddin untuk memajukan pendidikan yang ada di Buteng sehingga bisa sejajar dengan daerah lain,” ujarnya.
Pelaksana program sekolah penggerak di Buteng, menurut Abdullah tidak terlepas dari peran kepala sekolah di masing-masing sekolah terpilih. Menjadi suatu kesyukuran bagi Pemkab Buteng dipercaya untuk menjalankan program Kementerian selama 5 tahun.
Adapun 10 sekolah di Buteng tingkat PAUD/TK – SMP yang terpilih diantaranya TK Negeri Watulea, TK Negeri Kolowa, Tingkat Sekolah Dasar, SDN 8 Talaga Raya, SD Islam Terpadu Al-Ihwan Buteng, SDN 12 Gu , SDN 7 Lakudo, SDN 10 Lakudo, sementara Tingkat Sekolah Menengah Pertama diantaranya SMPN 5 Buteng, SMPN 15 Buteng, SMPN Satap Negeri 20 Buteng. (B)
Laporan: Aisyah Welina
Editor: Hasrul Tamrin
